Page 136 - Sejarah Daerah Lampung
P. 136
117
bang), orang-orang pendatang, dimana hubungan genealogis tidak
2
amat dipentingkan lagi. >
Pada urriurnnya di Lampung dapat diberi persesuaian antara pe-
ngakuan satu kelompok genealogis (umpama satu bauy) atas satu
wilayah tertentu dan pembatasan daerah itu menjadi wilayah satu
marga (1929). Pengecualian terdapat di daerah pesisir dimana banyak
kelompok "pecahan" dari pemindahan "Buay-Buay" yang berasal dari
gunung, akhimya berkumpul. Juga di pesisir itu pengaruh luar lelbih
3
intensif, di sana unsur teritorial sudah kuat. >
Pengaturan dan sistern pemerintahan afdeling, onder afdeling dan
marrga merupakan sistem yang berlangsung sarnpai pada kedatangan
Jepang dan berkuasa di daerah Lampung.
Sejak ditetapkannya status rnarga dan beberapa distrik kolonisasi,
4
maka marga tersebut ialah : >
1. Dantaran; 31 . Buay Baradatu;
2. Pesisir Rajabasa; 32. Buai Nunyai;
3. Ratu; 33. Buai Bungan Mayang;
4. Legun; 34. Kasui;
5. Ketibung; 35. Buai Semenguk;
6. Telukbetung; 36. Buai Pemuka Pengiran Udik;
1. Batau; 37. Buai Tuba;
8. Way Semalj· 38. Buai Pemuka Pengiran;
9: Sabu Mm~; 39. Buai Bah0ga;
10. Ratai; 40. Btiai Barasakti;
11 . Punduh; 41. Buai Pemuka Pengiran Dir;
12. Pedada; 47. Buai Pemuka Bangsa Raja; .
13. Merak Batin; 43. Jabung;
14. Tegineneng;· #.Melinting;
1S. Badak; 4s: ~;