Page 194 - Sejarah Daerah Lampung
P. 194

. ZAMAN KEMERDEKAAN (1945 -1975)





           A. KEADAAN PEMERINTAHAN DAN KENEGARAAN



                Betita mengenai  menyerahnya  Jepang terhadap  Sekutu  diterima
          ·.di Palembang lewat petugas -radio  Domei  bemama, . Mailan, d~
                                                                              ·
           pula  oleh petugas  radi~ Modohan  bemc::ma  Nungtjik  AR.  Kabar  ke-
           kalahi-n  itu  segera sampai ke  Lampung,  dan  menyebabkan  mulai  di-
           adakannya persiapan seperlunya untulc berbuat sesuatu sesuai dengan .
           petunjuk pusat. Tidak lama kemudian terdengar berita lewat radio oleh
           Kepala Penerangan Karesidenan  Lampung yaitu  Amir Hasan,  bahwa
           Prolclalll3si telah diumumkan kepada dunia Intemasional pada .tanggal
           17 Agustus 1945.
              · .Kedatangan  Mr:  Abbas  dari  Jakarta  memperkuat  berita  Pro-
           .klamasi di atas. Ia segera menyelenggarakan pertemuan antara tokoh-
           tokoh  clan  pemuka-pemuka  masyarakat  di  Tanjungkarang  dan  seki-

           ~mya guna  mengambil  langkah  berikutnya  sesuai  deogan · petunjuk
           pemerintah Pusat Jakarta. l)
               . Mr .Abbas  yang  ditunjuk  pusat  sebagai  Residen  pertama untuk
           Lampung setelah Proklamasi, segera membentuk Komite Nasional In-
          . dcnesia Daerah Lamp1Jll8,  yang lalu disusut deogan dibentulmya  Ko-
           mite-komite Nasional di tingkat Kawedanan dan Kecamatan,
                                                     .          .
                Tanggal 5 September 1945 ada instruksi dari pusat, bahwa agar
           segera dilakukan pengoperan kekuasaan di  Kawedariaan-kawedanaan,
           serta pengibaran bmdera Merah Putih secaia mmyelUillh dmgao pm~

           jagaan seperlunya terhadap. Sang Merah Putih tadi. Sebagai ·Ketlia dari
           K~ Nuicnal Daerah ~yang Puma kali ditunjuk Wan Ab-

                                          17S
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199