Page 105 - Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang FlipDFP Pro
P. 105
Jadi, letak titik perut ditentukan oleh syarat:
sin 2 = ±1
3 5
sinus mempunyai nilai ±1 pada sudut-sudut fase , , , … , (2 + 1) ,
2 2 2 2
sehingga kita peroleh
sin 2 = sin (2n + 1) , dengan n =0,1,2,3,. . .
2
2 = (2n + 1)
2
Sehingga,
1
x = (2n + 1) , dengan n = 0, 2, 3,. . . (7-18)
4
Perhatikan, untuk perut ke 1: n = 0, perut ke 2: n = 2, dan seterusnya.
Persamaan (7-18) lebih mudah kita hafalkan jika dinyatakan dengan
kalimat berikut.
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat, letak
titik-titik perut dari ujung terikat merupakan kelipatan ganjil (2n + 1)dari
seperempat panjang gelombang.
Berdasarkan definisi titik sampul, letak titik simpul ditentukan oleh sin
2 , yang harus mencapai nilai paling kecil atau nol.
Jadi, letak titik sampul ditentukan oleh syarat:
sin 2 = 0
Sinus mempunyai nilai nol unutk sudut-sudut fase 0, , 2 , . . . , n ,
sehingga kita peroleh:
sin 2 = sin n , dengan n = 0, 1, 2, 3, . . .
2 = n
1
x = n
2
1
x = (2n) , dengan n =0, 1, 2, 3, . . . (7-19)
4
Perhatikan, untuk simpul ke 1: n = 0, simpul ke 2: n = 1, simpul ke 3: n
= 2, dan seterusnya.
Wahyudi, S.Pd, M.Si, dkk / Modul Perkuliahan Getaran dan Gelombang 95