Page 20 - Flip Modul Interaktif Berpendekatan Etnosains
P. 20
Sub Bab 2. Pengawet dan
Penyedap Rasa
Sejarah Tahu
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Indonesia.
Pembuatan tahu merupakan suatu budaya dan kearifan lokal terutama bagi
masyarakat Desa Karangjati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi
Jawa Tengah. Profesi pembuatan tahu telah menjadi gaya, cara dan pola hidup
yang diikuti perkembangan, dikelola dan turut serta diturunkan ke generasi
berikutnya. Tempat produksi tahu ini telah menghasilkan produl tahu seperti tahu
putih, tahu kempong, tahu susu, dan lain sebagainya.
Berikut hasil rekonstruksi pembuatan tahu dari sains asli di masyarakat ke
sains ilmiah.
Fokus Kaitannya dengan
No Sains Asli Sains Ilmiah Karakter
Penelitian Materi IPA
1. Jenis "Ngangge dele Kedelai merupakan Klasifikasi Rasa ingin tahu
pengahasil protein sangat
kedelai kuning, utawi baik, walaupun tidak sebaik Makhluk Hidup dan Inovatif
yang ngangge dele susu sapi dan telur. Kedelai (Kelas 7)
digunakan lokal mboten dapat diolah menjadi tahu
impor" yang kaya akan protein,
ideal untuk makanan diet,
rendah kandungan lemak
jenuh dan bebas kolestrol,
kaya mineral dan vitamin.
Kedelai yang baik
digunakan pada pembuatan
thau yaitu jenis kedelai lokal
yang dapat menghasilkan
tahu dengan tekstur tidak
terlalu lembek.
Klasifikasi kedelai
Kindom: Plantae
Devisi: Tracheophyta
Sub Divisi:
Angiospermae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Glycine
Spesies: Glycine max
12