Page 212 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 212

Ia menyatakan akan tetap taat pada PP 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, tapi menawarkan
              solusi lain yang tidak melanggar peraturan tersebut demi kenaikan upah buruh.
              "Saya tidak akan mengoreksi apa yang ditandatangani, karena tugas gubernur di luar Jakarta,
              itu tidak ada kewenangan mengoreksi," katanya.

              Ia mengatakan PP 36 hanya mengurus karyawan yang baru masuk. Sedangkan pekerja dengan
              masa kerja di atas satu tahun membutuhkan negosiasi lebih untuk mendapat kenaikan upah.

              "Yang di atas satu tahun harus nego dengan pengusaha, dengan rentang kenaikan 3,27 sampai
              5 persen.

              Apindo menyatakan akan mengikuti upah buruh di atas satu tahun ini, yang jadi mayoritas buruh
              di kita. Bagi buruh baru masuk, ikuti pemerintah pusat dulu," katanya.

              Seusai  pertemuan  tersebut  dan  para  petinggi  serikat  buruh  mengumumkan  hasil  pertemuan
              dengan Gubernur, massa membubarkan diri.

              Setiap serikat pekerja diberi waktu untuk merundingkan masukan penyusunan surat keputusan
              gubernur mengenai upah pekerja dengan masa kerja di atas setahun.

              Tak Ikuti Anies Baswedan Massa buruh berunjuk rasa sempat meminta Gubernur Jabar Ridwan
              Kamil merevisi UMK 2022 seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
              Ridwan Kamil meminta Jabar jangan disamakan dengan Jakarta karena di Jakarta tidak memiliki
              UMK, berbeda dengan Jabar yang memiliki 27 UMK dan 1 Upah Minimum Provinsi (UMP).

              Pada  prosesnya,  katanya,  setiap  bupati  dan  walikota  di  Jabar  mengajukan  UMK  kepadanya.
              Kemudian  Gubernur  Jabar  yang  diinstruksikan  melalui  PP  36  hanya  bertugas  menyetujuinya
              sesuai peraturan yang berlaku tersebut.

              "Jakarta itu enggak ada UMK-nya. Dia tak ada ajuan dari bupati dan wali kotanya. Jadi seorang
              Gubernur DKI Jakarta bisa mengoreksi. Logika ini dipakai untuk menilai para gubernur yang
              berbeda  dengan  DKI  Jakarta.  Gubernur  non-DKi  tugasnya  hanya  tukang  pos,  menyetempel
              usulan dari bawah. Kalau usulan dari bawahnya tidak berubah ya tidak ada perubahan," kata
              Ridwan Kamil di Gedung Sate, Selasa (28/12).

              Ia mengatakan UMK di Jabar tidak akan berubah karena tidak ada bupati dan walikota di Jabar
              yang mengajukan revisi UMK masing-masing. Semua yang ditetapkannya, kata Gubernur, adalah
              berdasarkan ajuan bupati dan walikota.

              "Jadi Jabar tak berubah karena bupati wali kota tak ada yang mengusulkan revisi sampai detik
              terakhir. Kalau bertanya seolah ada harapan gubernur merevisi, artinya saya disuruh melanggar
              aturan," katanya.


















                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217