Page 79 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 79

APINDO GUGAT ANIES KE PTUN TERKAIT UMP DKI 2022

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta akan segera mengajukan gugatan terhadap
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait upah
              minimum provinsi (UMP) DKI hasil revisi.

              Apindo menilai kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 5,1% telah melanggar Peraturan Pemerintah
              Nomor Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Kami juga akan melakukan upaya-upaya hukum, tentunya melakukan upaya hukum ke PTUN,
              insyaallah  dalam  waktu  dekat,"  ujar  Wakil  Ketua  DPP  Apindo  DKI  Jakarta  Nurjaman  dalam
              konferensi pers virtual, Kamis (30/12/2021).

              Menurut  Nurjaman,  persoalan  hukum  mendasar  dari  Keputusan  Gubernur  DKI  Nomor  1517
              Tahun 2021 terkait kenaikan UMP 5,1% adalah tidak mencantumkan PP Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan. Padahal, PP 36/2021 tersebut merupakan dasar hukum untuk menentukan
              UMP suatu daerah.

              "Kedua  Keputusan  Gubernur  Nomor  1517  tersebut  juga  tidak  sejalan  dengan  rekomendasi
              Dewan Pengupahan DKI Jakarta, di mana 2 dari 3 unsur Dewan Pengupahan DKI Jakarta yaitu
              Pengusaha dan Pemerintah merekomendasikan besaran kenaikan UMP harus sesuai PP Nomor
              36 tahun 2021," tandas Nurjaman.

              Selain gugat Anies ke PTUN, kata Nurjaman, pihaknya sudah mengambil sejumlah langkah untuk
              memastikan penentuan UMP DKI sesuai dengan regulasi yang berlaku. Langkah pertama, kata
              dia, mengirimkan surat ke Gubernur Anies untuk tidak merevisi UMP DKI. Namun, surat tersebut
              belum dibalas oleh Anies dan Kepgub 1517 terbit duluan.

              "Kami kemarin juga melayang kembali surat keberatan atas SK 1517 karena tidak sesuai dengan
              ketentuan hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia," tutur Nurjaman.

              Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Apindo DKI Jakarta, Solihin mengatakan pihaknya juga
              sudah minta Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk memberikan teguran kepada kepala daerah
              yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama terkait pengupahan. Pasalnya,
              hal tersebut berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia usaha dan perekonomian
              Nasional.

              "Kami juga sudah minta menteri dalam negeri untuk memberikan pembinaan atau sanksi kepada
              kepala daerah, gubernur DKI Jakarta yang tidak memahami peraturan perundangan sehingga
              mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat UU 23 tahun 2014,
              Pasal  373  yang  intinya  pemerintah  pusat  melakukan  pembinaan  dan  pengawasan  terhadap
              penyelenggaraan pemerintahan daerah," jelas dia.

              Solihin mengatakan Apindo mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan
              revisi UMP DKI Jakarta 2022 yang kenaikannya 5,1%. Menurut dia, sebelum ada putusan dari
              PTUN soal gugatan terhadap UMP DKI, maka pengusaha mengikuti Keputusan Gubernur DKI
              Jakarta Nomor 1395 Tahun 2021.

              Dalam  Kepgub  Nomor  1395,  kenaikan  UMP  DKI  sebesar  0,85%  dan  kenaikan  tersebut
              berdasarkan perhitungan yang menggunakan formula yang diatur dalam PP 36 Tahun 2021.

              "Kami  menghimbau  seluruh  perusahaan  di  Jakarta  untuk  tidak  menerapkan  revisi  UMP  DKI
              Jakarta  2022  sembari  menunggu  Keputusan  PTUN  berkekuatan  hukum  tetap,  dengan  tetap
              mengikuti Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1395 Tahun 2021," pungkas Solihin. Sumber:
              BeritaSatu.com

                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84