Page 184 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 184

Judul               Nilai Pemerintah-DPR Gegabah
                Nama Media          Indopos
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            nas
                Tanggal             2020-10-07 05:24:00
                Ukuran              92x135mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 26.496.000

                News Value          Rp 79.488.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Narasumber
              negative - PS Kuncoro (Ketua Umum PP Indonesia Power) Kami menyesalkan sikap pemerintah
              dan  DPR  yang  seperti  kejar  setoran  mengesahkan  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  menjadi
              undang-undang pada sidang paripurna, Senin (5/10)

              negative - PS Kuncoro (Ketua Umum PP Indonesia Power) Kami sudah berkali-kali menyampaikan
              dampak buruk kalau Omnibus Law dilakukan. Tetapi aspirasi kami hanya masuk telinga kiri dan
              keluar  kuping  kanan.  Sebelumnya,  DPR  berjanji  menjadikan  putusan  MK  sebagai  pegangan
              dalam  penyusunan  UU  Cipta  Kerja,  tapi  nyatanya  dalam  pembahasan  Subkluster
              Ketenagalistrikan janji tersebut terlupakan



              Ringkasan

              SEMENTARA serikat pekerja sektor ketenagalistrikan kecewa dengan Omnibus Law atau UU Cipta
              Kerja  (Ciptaker).  Pasalnya,  penetapan  RUU  Ciptaker  menjadi  UU  terburu-buru.  "Kami
              menyesalkan sikap pemerintah dan DPR yang seperti kejar setoran mengesahkan Omnibus Law
              RUU  Cipta  Kerja  menjadi  undang-undang  pada sidang  paripurna,  Senin  (5/10),"  tutur  Ketua
              Umum  PP  Indonesia  Power  (IP)  PS  Kuncoro,  di  Jakarta,  Selasa  (6/10).  Serikat  pekerja  atau
              serikat buruh sektor kelistrikan meliputi SP PLN Persero, PP Indonesia Power, SP PJB, SPEE-
              FSPMI, dan Serbuk Indonesia. Omnibus Law Ciptaker sebut Kuncoro berpotensi melanggar tafsir
              konstitusi,  terutama  dalam  Subkluster  Ketenagalistrikan.  Di  mana,  putusan  MK  No.  iil/PUU-
              XIII/20i5, tidak digunakan sebagai rujukan pada UU Ciptaker.



              NILAI PEMERINTAH-DPR GEGABAH

              SEMENTARA serikat pekerja sektor ketenagalistrikan kecewa dengan Omnibus Law atau UU Cipta
              Kerja  (Ciptaker).  Pasalnya,  penetapan  RUU  Ciptaker  menjadi  UU  terburu-buru.  "Kami
              menyesalkan sikap pemerintah dan DPR yang seperti kejar setoran mengesahkan Omnibus Law
              RUU  Cipta  Kerja  menjadi  undang-undang  pada sidang  paripurna,  Senin  (5/10),"  tutur  Ketua
              Umum  PP  Indonesia  Power  (IP)  PS  Kuncoro,  di  Jakarta,  Selasa  (6/10).  Serikat  pekerja  atau
              serikat buruh sektor kelistrikan meliputi SP PLN Persero, PP Indonesia Power, SP PJB, SPEE-

                                                           183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189