Page 185 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 185

FSPMI, dan Serbuk Indonesia. Omnibus Law Ciptaker sebut Kuncoro berpotensi melanggar tafsir
              konstitusi,  terutama  dalam  Subkluster  Ketenagalistrikan.  Di  mana,  putusan  MK  No.  iil/PUU-
              XIII/20i5, tidak digunakan sebagai rujukan pada UU Ciptaker.

              Itu akan mengakibatkan adanya pelanggaran Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
              Tahun 1945 Pasal 33 ayat (2). Di mana, tenaga listrik merupakan cabang produksi penting bagi
              negara  dan  menguasai  hajat  hidup  orang banyak  tidak  lagi  dikuasai  negara,  yang  ujungnya
              berpotensi akan mengakibatkan kenaikan tarif listrik ke masyarakat. "Kami sudah berkali-kali
              menyampaikan dampak buruk kalau Omnibus Law dilakukan. Tetapi aspirasi kami hanya masuk
              telinga kiri dan keluar kuping kanan. Sebelumnya, DPR berjanji menjadikan putusan MK sebagai
              pegangan  dalam  penyusunan  UU  Cipta  Kerja,  tapi  nyatanya  dalam  pembahasan  Subkluster
              Ketenagalistrikan janji tersebut terlupakan," tegasnya.

              Hal nyata Omnibus .Law paling mengancam sektor ketenagalistrikan di Indonesia yaitu peran
              DPR  dihapuskan  adalah  hak  dalam  konsultansi  Rencana  Umum  Ketenagalistrikan  Nasional
              (RUKN). Itu mengakibatkan aspirasi masyarakat dan peran masyarakat dalam pembangunan
              ketenagalistrikan   nasional,   tidak   tersalurkan    sehingga    perencanaan-perancanaan
              ketenagalistrikan  berpotensi  hanya  untuk  kepentingan  dan  keuntungan  bagi  pihak-pihak
              tertentu. RUKN sangan penting penentuan harga listrik karena terkait jenis energi primer dalam
              pembangkit tenaga listrik. Maklum, harga listrik 70 persen ditentur kan dari jenis energi primer.
              Oleh karena itu, campur tangan para wakil tangan dalam kebijakan energi primer menjadi sangat
              penting  dalam  Pembahasan  RUKN.  Inti  penghapusan  peran  DPR  dalam  konsultansi  RUKN
              menyalahi prinsip check and balance dalam melaksanakan kegiatan bernegara di Indonesia. Oleh
              karena itu, serikat pekerja sektor ketenagalistrikan meminta omnibus law dibatalkan. Presiden
              harus mengambil sikap tegas untuk mengeluarkan Perppu menunda pemberlakukan Omnibus
              Law UU Ciptaker sampai batas waktu tidak ditentukan, untuk kepentingan rakyat, (nas)













































                                                           184
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190