Page 237 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 237

Rosan menyatakan, pandemi Covid-19 membuat banyak pekerja kehilangan pekerjaan. Dengan
              banyaknya investasi yang masuk, lapangan perkerjaaan akan semakin terbuka dan meluas. "UU
              Cipta Kerja penting untuk mendukung pemulihan dan transformasi ekonomi," kata Rosan kepada
              Investor Daily. Rosan menegaskan, dinamika perubahan ekonomi global memerlukan respons
              cepat dan tepat. Tanpa reformasi struktural, pertumbuhan ekonomi akan tetap melambat.

              Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan menambahkan, UU Cipta
              Kerja bagus untuk membuat iklim investasi menjadi lebih baik dan kompetitif dengan negara
              pesaing. Selama ini, Pemerintahan Joko Widodo sudah mencoba melakukan reformasi ekonomi
              melalui 16 paket kebijakan ekonomi dan pemotongan birokrasi, tetapi terbukti tidak berhasil.

              Tentang berkurangnya jumlah pesangon bagi pekerja ter-PHK dari 32 kali upah menjadi 25 upah,
              Johnny  memandang  jumlah  pesangon  32  kali  upah  merupakan  paling  tinggi  dibandingkan
              dengan  negara  Asean  dan  Asia  Pasifik.  Bahkan  jumlah  pesangon  25  kali  upah  juga  masih
              dianggap tinggi.

              Johnny menerangkan, pemotongan jumlah pesangon merupakan kompromi agar Indonesia bisa
              lebih kompetitif. Selama ini, dua hal yang menjadi sorotan investor adalah kepastian hukum dan
              pesangon.

              Mengenai outsourcing seumur hidup, Johnny menyebut di dunia juga berlaku sistem tersebut, di
              mana  ada  pekerjaan  yang  tidak  bisa  permanen  dan  ada  yang  bisa  permanen.  Dia  menilai,
              sebelum  adanya  UU  Ciptaker,  sistem  outsourcing  sangat  hancur  karena  tidak  jelas  status
              perusahaannya dan banyak merugikan pekerja yang bernaung di dalamnya. "Kalau sekarang,
              perusahaan outsourcing harus juga qualified, lalu pekerjanya mendapat BPJS Kesehatan," ujar
              Johnny.

              Johnny juga menanggapi kritikan yang dilayangkan oleh 35 investor global terhadap UU Cipta
              Kerja  sebagai  hal  wajar  dan  tidak  perlu  disikapi  berlebihan  oleh  pemerintah.  Dia  menduga
              mereka bereaksi seperti itu karena melihat proses pembuatan RUU terbilang cepat dan tidak
              mendapatkan informasi secara lengkap.
              "Jadi  saya  sudah  saran  kepada  orang  di  pemerintahan,  Apindo  dan  Kadin,  kalau  bisa  kita
              sosialisasi  ke  mereka  dan  jelaskan  pasal  per  pasal  supaya  tidak  ada  kesalahpahaman,"  ujar
              Johnny.

              Seperti diberitakan, 35 investor global yang mewakili investasi senilai US$ 4,1 triliun membuat
              surat terbuka kepada Pemerintah Indonesia. Mereka menilai RUU Cipta Kerja yang baru saja
              disahkan  akan  merusak  iklim  investasi  di  Indonesia.  Mereka  menilai  UU  Cipta  Kerja  dapat
              berdampak buruk terhadap lingkungan, hak asasi manusia, dan ketenagakerjaan. Kekhawatiran
              inilah yang menjadi sumber ketidakpastian yang dihindari investor.

              Bukan Sekadar Pesangon

              Sementara  itu,  Ketua  Umum  Asosias  Pengusaha  Indonesia  Hariyadi  Sukamdani  menjelaskan
              ihwal turunnya jumlah pesangon dari 32 kali menjadi 25 kali dalam UU Cipta Kerja. Hariyadi
              mengatakan, penelitian Bank Dunia menunjukkan kurang dari 24% perusahaaan yang mematuhi
              pemberian  pesangon  sebanyak  32  kali.  Di  luar  itu,  banyak  perusahaan  yang  tidak  mampu
              memberikan pesangon 32 kali sesuai UU 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan.

              "Kenyataannya,  di  dalam  hubungan  industrial  pemberian  pesangon  dilakukan  berdasarkan
              kompromi," ucap dalam acara Hot Economy di Berita Satu TV, Selasa.

              Hariyadi  menjelaskan,  dalam  regulasi  tentang  ketenagakerjaan  baik  di  UU  13  Tahun  2013
              maupun UU Cipta Kerja tidak hanya disebutkan tentang pesangon. Namun juga tentang Jaminan


                                                           236
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242