Page 304 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 304

Dua tuntutan mendasar ini bisa dipahami, mengingat buruh bagaimanapun memegang peranan
              kunci dalam sebuah industri. Bahkan sejak ribuan tahun silam, regulasi dan sirkulasi ekonomi
              jelas  tak  akan  bisa  berjalan  tanpa  ada  peranan  buruh.  Untuk  itu,  sudah  sepatutnya  para
              penguasa ekonomi harus memenuhi hak-hak dasar mereka.

              Dalam sistem outsourcing, misalnya, yang mulai marak sejak 2004, mengaburkan hubungan
              majikan dengan buruh, sehingga menyulitkan pemenuhan hak-hak dasar buruh yang telah diatur
              oleh undang-undang perburuhan di Indonesia. Buruh dipaksa bekerja keras tanpa jam kerja
              yang terukur dan bersaing dengan sesama buruh menghindari pemecatan mendadak.

              Para  penentu  kebijakan  dalam  industri  nasional  di  seluruh  Indonesia  hendaknya  sudah
              memahami hak-hak dasar sistem perburuhan, sehingga di masa depan

              tak ada lagi demonstrasi buruh dalam skala yang cukup masif. Karena selama ini, ada regulasi
              yang  salah,  yaitu  tenaga  buruh  ditekan  sedemikian  rupa,  sebaliknya  kesejahteraan  mereka
              cenderung ditelantarkan.
              Industri nasional dianggap masih kerap menerapkan sistem kapitalisme sebagai instrumen yang
              hanya menyengsarakan rakyat dan menindas buruh. Padahal kebangkrutan sistem kapitalisme
              saat ini dibuktikan oleh krisis ekonomi yang melanda dunia dan buruh menjadi pihak yang sangat
              tertekan  akibat  krisis  itu.  Ribuan  buruh  dipecat  dengan  alasan  efisiensi  dan  kebangkrutan
              perusahaan.

              Kebangkrutan perusahaan

              Padahal buruh adalah elemen penting dalam jalannya industrialisasi yang merupakan agenda
              sentral dalam pembangunan negara. Tetapi begitu banyak fakta yang menunjukkan betapa arti
              penting buruh bagi industri berbanding terbalik dengan tingkat kesejahteraannya.

              Bukan  hanya  masalah  kesejahteraan  secara  ekonomi,  lebih  dari  itu,  buruh  juga  harus
              menghadapi aksi represif dan pengekangan kebebasan berserikat oleh rezim yang berkuasa.
              Masalah-masalah yang dihadapi buruh tentunya berbeda di setiap masa.

              Masalah-masalah tersebut sangat bergantung pada struktur ekonomi politik global, yang baik
              langsung  ataupun  t  idak,  akan  sangat  berpengaruh  terhadap  model  pembangunan  sebuah
              negara Model pembangunan yang dianut tersebut akan berpengaruh terhadap metodologi yang
              digunakan oleh sebuah negara dalam mengelola perekonomiannya, termasuk regulasi-regulasi
              terhadap buruh.

              Dalam konteks Indonesia pada saat orde baru dan setelahnya, model pembangunan nasional
              akhirnya  berubah.  Berubah  dari  model  pembangunan  kapitalistik  yang  dipandu  oleh  negara
              (state  led-development)  menuju  ke  model  pembangunan  yang  mengedepankan  kebebasan
              individu  dalam  mekanisme  pasar  (market  driven  development)  atau  Fundamentalisme  pasar
              (Neolibet'alisme).
              Salah satu dampak dari sistem model kedua atau mekanisme pasar adalah outsourcing (kerja
              kontrak) yang kapan saja pemilik modal bisa memecat buruh. Semaraknya penggunaan sistem
              kerja kontrak di berbagai negara tak bisa dilepaskan dari realitas persaingan ekonomi global,
              yang menganggap peningkatan daya saing dan produktivitas hanya mungkin dicapai apabila ada
              kebijakan penyesuaian terhadap pasar kerja yang lebih efisien dan murah.

              Pikiran  ini  diterjemahkan  kaum  neoliberal  sebagai  sistem  hubungan  kerja  yang  memberikan
              kemudahan melakukan perekrutan dan pemecatan. Sistem kerja kontrak telah jadi keniscayaan
              ekonomi dunia.




                                                           303
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309