Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 60

KEMNAKER MINTA PENGAWAS KETENAGAKERJAAN PASTIKAN PEKERJA AMAN DI
              MASA PANDEMI COVID-19

              SUKABUMIUPDATE.com    -  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  meminta  pengawasan
              ketenagakerjaan  di  tingkat  pusat  dan  daerah  memastikan  pekerja/buruh  di  masa  pendemi
              Covid-19 dapat bekerja dengan aman dan nyaman di lingkungan kerjanya masing-masing.

              Untuk  itu  pengawas  ketenagakerjaan  harus  melakukan  berbagai  upaya  pencegahan  dan
              pengendalian Covid-19 di tempat kerja, serta kepatuhan para pelaku usaha dalam menerapkan
              norma ketenagakerjaan melalui langkah-langkah pencegahan, pemberian saran dan deteksi dini
              serta penegakan norma-norma ketenagakerjaan.

              "Dunia usaha harus tetap berjalan, namun para pekerja juga harus dipastikan aman. Di sinilah
              pentingnya  peran  pengawasan  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  (K3)  untuk  memastikan
              pelindungan terhadap pekerja di tengah pandemi Covid-19," ujar Menaker Ida dalam Webinar
              bertema  "Dinamika  Kepatuhan  Penerapan  Norma  Ketenagakerjaan  Era  New  Normal  Pasca
              Covid-19"  yang  diselenggarakan  Forum  Kader  Norma  Ketenagakerjaan  Nasional  (FKNKN)  di
              Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.

              Menteri  Ida  juga  meminta  pengawas  ketenagakerjaan  meningkatkan  kolaborasi  dan  sinergi
              dengan  kader  Norma  Ketenagakerjaan  di  perusahaan-perusahaan  mengingat  keberadaan
              kader-kader tersebut menjadi mitra strategis dalam membantu memastikan ditaatinya norma-
              norma kerja di perusahaan.

              "Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kolaborasi antara pengawas ketenagakerjaan dan kader
              norma harus menciptakan situasi kerja yang kondusif, di mana perusahaan tetap produktif, dan
              hak-hak pekerja juga terlindungi," ujar Menaker Ida didampingi Plt. Dirjen Binwasnaker &
              K3 Kemnaker, Iswandi Hari.

              Menteri Ida mengakui dalam hal pengawasan ketenagakerjaan, selalu dihadapkan tantangan
              klasik, yakni jumlah pengawas ketenagakerjaan yang belum ideal jika dibandingkan dengan
              jumlah perusahaan yang menjadi objek pengawasan.

              "Inovasi  pengawasan  dengan  menggunakan  piranti  teknologi  informasi  bisa  menjadi  solusi
              meringankan kerja pengawasan yang lebih optimal dan lebih memudahkan partisipasi publik
              dalam pengawasan norma kerja," katanya.
              Menteri Ida mengungkapkan jumlah perusahaan berdasarkan data wajib lapor ketenagakerjaan
              mencapai 252.880 perusahaan dengan total tenaga kerja sebesar 13.138.048 orang.

              Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  No.  33  Tahun  2016  tentang  Tata  Cara
              Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Permen  Ketenagakerjaan  No.  1  tahun  2020  tentang
              perubahan  atas  peraturan  Menteri  ketenagakerjaan  No.  33  Tahun  2016,  seorang  pengawas
              ketenagakerjaan  wajib  memeriksa  paling  sedikit  lima  perusahaan  setiap  bulan  atau  60
              perusahaan dalam satu tahun.

              "Dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini yang hanya sekitar 1.574 orang, pengawas
              hanya  mampu  mengawasi  103.680  perusahaan  atau  40,9  persen  dari  jumlah  perusahaan,"
              katanya.

              Webinar dihadiri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Periode (2005-2009), Erman Suparno;
              Direktur Kepesertaan BP Jamsostek, E Ilyas Lubis; Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3, Ghasmahadi;
              dan Ketua FKNKN Hari Wijaya, dan jajarannya.

              sumber:  tempo.co.

                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65