Page 67 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 67

GUBERNUR SULTRA: KEDATANGAN 500 TKA SERAP RIBUAN PEKERJA LOKAL

              Kendari - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengatakan bahwa rencana
              kedatangan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bakal bekerja membangun
              smelter di PT VDNI Morosi, Kabupaten Konawe dapat menyerap ribuan pekerja lokal di daerah
              tersebut.

              "Karena mereka menggunakan produk dari China, bahasanya China. Semua kita kan ndak bisa
              dan satu tenaga kerja asing itu di-backup lima sampai tujuh orang kita (pekerja lokal)," kata Ali
              Mazi di Kendari, Senin.

              Selain itu, Ali Mazi juga menyampaikan bahwa kedatangan ratusan TKA tersebut, selain dapat
              menyerap ribuan pekerja lokal, juga dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan.

              "Namanya juga investor, kita harus menjaga harmonisasi agar tenaga kerja (lokal) bisa bekerja,
              pengangguran, kemiskinan bisa berkurang dan ini suatu kesyukuran bagi kita, karena itu adalah
              perusahaan  internasional.  Mereka  datang  berinvestasi  dan  investasinya  nggak  tanggung-
              tanggung Rp42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti
              itu," tutur Ali Mazi.

              Menurut Ali Mazi, para TKA tersebut telah diizinkan datang ke Sulawesi Tenggara karena mereka
              telah memenuhi persyaratan dan telah diizinkan oleh pemerintah pusat.

              "Pemerintah  daerah  tidak  boleh  bertentangan  dengan  kebijakan  dan  keputusan  pemerintah
              pusat, karena kita melaksanakan semua ketentuan undang-undang yang berlaku di negeri kita
              tercinta ini. Jadi, kita nggak usah berprasangka, kita positif saja. Berpikir mereka datang ini
              untuk membangun daerah ini, yang penting itu," tegas Ali Mazi.

              Ketua  DPRD  Sultra,  Abdurrahman  Saleh  Harianto)    Sementara  itu,  Ketua  DPRD  Sultra
              Abdurrhaman Saleh mengatakan bahwa ketika para tenaga kerja asal China tersebut tiba harus
              dicek ulang, apakah mereka tenaga ahli atau bukan, termasuk visa yang digunakan visa kerja
              atau kunjungan. Ketika mereka bekerja harus mengikuti protokol kesehatan, yakni menjalani
              karantina dan uji usap serta memprioritaskan tenaga kerja lokal.

              "DPRD dalam taraf bukan membolehkan atau tidak. Jika dia (para TKA) sudah memenuhi syarat-
              syarat yang ditentukan sebagaimana surat kami kepada Presiden, yaitu regulasinya, kemudian
              pastikan visanya. Begitu tiba di daerah ini cek visanya, visa kunjungan atau tenaga kerja, itu
              bisa dicek langsung," kata ARS sapaan akrabnya.

              Abdurrahman  menegaskan  bahwa  pihaknya  bukan  anti-investasi,  tapi  pemerintah  harus
              melakukan  evaluasi  dengan  ketat.  Jangan  nanti,  seolah-olah  COVID-19  negatif,  tapi  ada
              persoalan baru lagi yang muncul di perusahaan.

              "Investasi kita harapkan, karena itu salah satu indikator kemajuan daerah kita, tapi investasi
              yang benar adalah mengikuti regulasi aturan yang ada dan pemerintah harus melakukan kontrol
              dengan baik, apakah perusahaan yang bersangkutan ini sudah melaksanakannya dengan benar
              atau tidak," pungkasnya..











                                                           66
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72