Page 11 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 11

pengusaha  yang  memang  nggak  tumbuh  akan  dibahas  lagi  di  dewan  pengupahan,  akan
              menggunakan upah seperti apa
              neutral - Andriansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta) Jadi
              gini,jawaban surat Pak Gubernur itu mendapatkan jawaban dari Menaker tanggal 18 Desember
              2021 ya, diperkuat dengan jawaban dari Mendagri tanggal 21 Desember 2021. Jawabannya,
              terkait masalah mekanisme penetapan UMP 2022 agar mengacu pada PP 36

              negative - Andriansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta) Karena
              Pak Gubernur sesuai dengan ketentuan harus menetapkan, sepakat atau tidak sepakat, angka
              yang  dirumuskan  di  dewan  pengupahan  yang  dihadiri  oleh  unsur  pemerintah,  serikat,  dan
              pengusaha. Pada saat pembahasan tidak ada kesepakatan bukan tahun ini saja, tahun-tahun
              lalu  juga  tidak  ada  kesepakatan,  apakah  2021  ada  kesepakatan?  Tidak,  tapi  kami  ikut
              membicarakan, makanya di sini dibilang 'wah sepihak', itu enggak

              positive - Andriansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta) Sesuai
              dengan arahan dan anggota DPRD, kami akan melakukan komunikasi kepada Kemnaker juga
              Kemendagri, kenapa kebijakan ini kita ambil

              positive  -  Andriansyah  (Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Transmigrasi  dan  Energi  DKI  Jakarta)
              Insyaallah,  saya  terus  berbaik  sangka  setelah  nanti  ada  komunikasi  yang  intens  bahwa
              problematik  dari  pada  masing-masing  daerah  yang  satu  dengan  yang  lainnya  tidak  sama,
              iniinsyaallah jadi pemahaman yang sangat bagus sehingga ini bisa diterima oleh seluruh pihak



              Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan UMP 2022 menjadi 5,1 persen. Anies
              mengingatkan ada sanksi jika perusahaan tak ikuti ketentuan soal UMP. Hal itu tertuang dalam
              Kepgub Anies nomor 1517 tahun 2021 tentang UMP Tahun 2022. Kepgub ini diteken Anies 16
              Desember 2021.



              WANTI-WANTI ANIES SOAL SANKSI JIKA PERUSAHAAN TAK PATUH UMP DKI

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menaikkan UMP 2022 menjadi 5,1 persen. Anies
              mengingatkan ada sanksi jika perusahaan tak ikuti ketentuan soal UMP. Hal itu tertuang dalam
              Kepgub Anies nomor 1517 tahun 2021 tentang UMP Tahun 2022. Kepgub ini diteken Anies 16
              Desember 2021.

              Sebelumnya, dengan skema berdasarkan PP 36/2021 kenaikan hanya 0,8 persen atau UMP DKI
              2022 sebesar Rp 4.453.935. Besaran UMP itu didemo massa buruh.

              Anies akhirnya melakukan hitung-hitungan ulang formula penetapan UMP DKI. Lewat Kepgub
              baru 1517/2022, Anies mematok UMP DKI jadi Rp 4.641.854 atau naik 5,1 persen. UMP DKI Rp
              4,64 juta ini berlaku per 1 Januari 2022. Berlaku untuk pekerja yang mempunyai masa kerja
              kurang dari satu tahun.

              "Menetapkan Upah Minimum tahun 2022 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp
              4.641.854 per bulan," demikian isi Kepgub Anies seperti dilihat, Senin (27/12/2021).

              Disebutkan pengusaha wajib menyusun dan menerapkan struktur dan skala upah di perusahaan
              dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas sebagai pedoman upah bagi
              pekerja atau buruh dengan masa 1 tahun kerja atau lebih.

                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16