Page 215 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 215

kenaikan  UMP  mengacu  pada  formulasi  penghitungan  baru  yang  tertuang  dalam  Peraturan
              Pemerintah No. 36/ 2021 tentang Pengupahan.
              Terhitung  sejak  pengumuman  tersebut,  Kemenaker  mengimbau  kepala  daerah  segera
              menetapkan UMP sampai batas waktu terakhir yakni 21 November. Hingga batas waktu, hampir
              semua kepala daerah mematuhi regulasi baru yang mengacu pada turunan UU Cipta Kerja itu.

              21 November UMP DKI Jakarta resmi ditetapkan naik sebesar Rp37.749. Pengumuman tersebut
              diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Minggu (21/11/2021). Kini, UMP DKI
              Jakarta menjadi Rp4.452.935, dengan kenaikan sebesar Rp 0,85 persen.

              22 November Anies telah mengeluarkan surat bernomor 533/-085.15 tentang Usulan Peninjauan
              Kembali Formula Penetapan UMP 2022 kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Melalui
              surat itu, Anies menyampaikan bahwa kenaikan UMP DKI Jakarta 2022 yang sebelumnya hanya
              Rp37.749 atau 0,85 persen masih jauh dari layak dan tidak memenuhi asas keadilan. Hal itu
              disebabkan peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh yang terlihat dari inflasi di DKI Jakarta.
              15  Desember  Selain  DKI  Jakarta,  Gubernur  Sumatra  Utara  Edy  Rahmayadi  juga  menyurati
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk menyampaikan aspirasi kalangan buruh soal upah
              minimum.

              Melalui surat nomor 561/13088/2021, Edy mencantumkan empat poin permintaan kepada Ida.
              Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pemprov Sumatra Utara Baharuddin Siagian, surat itu
              dilayangkan sebagai bentuk upaya pemerintah daerah menyampaikan aspirasi warganya. "Ya,
              kami akomodir dan teruskan ke pemerintah pusat di Jakarta. Namanya juga aspirasi, ya tentu
              kita teruskan," kata Baharuddin kepada Bisnis, Rabu (15/12/2021).

              18 Desember Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan revisi kenaikan UMP 2022
              dari  mulanya  0,85  persen  menjadi  5,1  persen.  Keputusan  ini  menuai  protes  dari  kalangan
              pengusaha karena dinilai tidak ditetapkan sesuai regulasi yang berlaku.







































                                                           214
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220