Page 282 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 282

Pemprov DKI Jakarta diminta untuk menjalankan aturan turunan Undang-undang (UU) Cipta
              Kerja dalam menetapkan UMP tahun depan. Aturan yang dimaksud adalah Peraturan Presiden
              (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Sebelumnya,  Gubernur  Anies  Baswedan  mengirimkan  surat  ke  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah untuk meninjau ulang formula besaran UMP Jakarta.

              Surat Anies pun dibalas Menteri Ida pada 18 Desember 2021 lalu yang diperkuat dengan jawaban
              dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian per tanggal 21 Desember 2021. Dari surat
              itu, Anies diperintahkan untuk memberlakukan UMP sesuai dengan PP 36/2021.

              Berdasarkan PP 36/2021, kenaikan UMP di DKI Jakarta tahun 2022 hanya naik 0,85 persen atau
              sebesar Rp 39,749 menjadi Rp 4.453.935 per bulan.

              "Jawabannya  (Menteri  Ida)  terkait  masalah  mekanisme  penetapan  UMP  2022  agar  mengacu
              pada  PP  36,"  ucap  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  DKI  Jakarta  Andri
              Yansyah di gedung DPRD DKI, Senin (27/12).

              Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI ini menampik bila penetapan UMP DKI tahun
              2022 dilakukan secara sepihak.

              Sambung Andri, penetapan UMP tersebut berdasarkan pembicaraan di Dewan Pengupahan yang
              dihadiri oleh unsur pemerintah, serikat buruh, dan pengusaha.

              "Pada saat pembahasan tidak ada kesepakatan, tahun-tahun lalu juga tidak ada kesepakatan.
              Apakah 2021 ada kesepakatan? Tidak. Tapi kami ikut membicarakan," ucapnya.

              Menurutnya, penetapan UMP DKI sebesar 5,1 persen berdasarkan pertimbangan proyeksi dari
              Bank Indonesia (BI), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), lalu mengacu dari
              angka yang dikeluarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

              "Rilis BPS data nasional menyebutkan 5,1 pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dan itu selama ini
              yang dipakai," pungkasnya.

              (Asp).
































                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287