Page 97 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 97

begitu.  Tapi  kami  juga  harus  menyelamatkan  terhadap  perusahaan  yang  sektornya  tidak
              mengalami pertumbuhan
              negative - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) DKI Jakarta) Nah di SK tersebut
              ada ruang tuh, bagi pengusaha-pengusaha yang memang tidak tumbuh akan di bahas lagi di
              dewan pengupah. Dia akan menggunakan upah seperti apa

              neutral  -  Andri  Yansyah  (Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  DKI  Jakarta)  Iya  (akan  ada
              diskusi lagi), seperti tahun kemarin

              negative  -  Andri  Yansyah  (Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  DKI  Jakarta)  Tidak  ada
              kemungkinan direvisi lagi



              Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menerbitkan surat keputusan terkait Upah Minimum
              Provinsi (UMP) tahun 2022 sebesar 5,1 persen. Keputusan itu diambil lewat langkah panjang
              perjuangan buruh melakukan aksi di Balai Kota .



              BERAWAL DUDUK TEMUI MASSA DEMO BALAI KOTA, GUBERNUR ANIES TAK
              INGKAR JANJI PERJUANGKAN NASIB BURUH

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menerbitkan surat keputusan terkait Upah Minimum
              Provinsi (UMP) tahun 2022 sebesar 5,1 persen. Keputusan itu diambil lewat langkah panjang
              perjuangan buruh melakukan aksi di Balai Kota .

              Bahkan  Anies  bertemu  massa  buruh,  dan  mendengar  sendiri  apa  keluhan  mereka,  Senin
              (29/11/2021).  Sambil  duduk  bersila  Anies  mengatakan,  dirinya  sepakat  dengan  para  buruh,
              bahwa kenaikan UMP DKI 2022 terlalu kecil.

              Anies Baswedan mengaku terpaksa meneken Surat Keputusan tentang UMP DKI 2022 pada 20
              November 2021. Berdasarkan SK itu, UMP DKI 2022 ditetapkan hanya sebesar Rp 4.453.935
              atau naik hanya Rp 37.749 atau 0,85 persen dibandingkan tahun ini.

              Nominal itu sudah dapat diprediksi sebelum SK ditetapkan, berdasarkan perhitungan yang sudah
              baku dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.

              "Perlu  saya  sampaikan,  tanggal  20  (SK)  harus  dikeluarkan,  kenapa?  Karena  ketentuan
              mengharuskan harus keluar keputusan gubernur sebelum tanggal 20. Bila tidak mengeluarkan,
              maka  jadi  melanggar," kata  Anies di  hadapan massa  buruh  dari  Konfederasi  Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI) DKI Jakarta yang berunjuk rasa di Balai Kota, Senin (29/11/2021).
              Pada 22 November 2021, Anies melayangkan surat kepada Kementerian Tenaga Kerja untuk
              meminta agar formula perhitungan UMP diubah. Anies beranggapan, Jakarta berbeda dengan
              provinsi lain.

              Di provinsi lain, setelah UMP ditetapkan, setiap kota dan kabupaten masih dapat menentukan
              upah minimum kota/kabupaten (UMK).

              Di sisi lain, formula pengupahan yang baku dari pemerintah pusat mengabaikan fakta bahwa
              ada sejumlah sektor industri yang bertumbuh setahun belakangan.



                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102