Page 93 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 93

POLITISI PDIP SEBUT ANIES BASWEDAN PENCITRAAN, BUNTUT SANG GUBERNUR
              NAIKKAN UPAH BURUH
              Sekretaris  Komisi  B  DPRD  DKI  Pandapotan  Sinaga  menyebut  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan  hanya  pencitraan  terkait  menaikkan  UMP.  Di  mana  kenaikan  sebesar  5,1  persen
              sehingga menjadi sekitar Rp4,6 juta.

              Politisi PDIP tersebut juga sempat marah mengatakan tanggapannya tersebut dalam rapat kerja,
              di mana dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Andri
              Yansyah. Pandapotan Sinaga menyebut keputusan tersebut mendadak dan sepihak.

              "Kalau  hanya  menaikkan  upah  buruh  itu  keadilan,  itu  keadilan  untuk  siapa?  Kalau  ada
              perusahaan ngos-ngosan itu keadilan bukan?" ucapnya dalam rapat, Senin (27/12/2021).

              Pihaknya beralasan saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan yang belum stabil lantaran
              dihantam pandemi Covid-19.

              Bila kebijakan ini dipaksakan, politisi PDIP ini khawatir banyak perusahaan yang akhirnya kolaps
              lantaran tak mampu menutupi biaya operasional, dikutip dari TribunJakarta.com.

              Hal ini pun ditakutkan justru menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-
              besaran di ibu kota.

              Saat Anies Naikkan Upah Lebih Tinggi Diberitakan sebelumnya, UMP tahun 2022 dinaikkan lebih
              tinggi  dari  angka  sebelumnya,  yakni  awalnya  1,09  persen  kini  naik  sebesar  5,1  persen.  Hal
              tersebut terjadi usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan revisinya.

              Sontak keputusan revisi tersebut pun mendapat respons beragam, baik dari kalangan buruh,
              pengusaha,  hingga  Pemerintah  Indonesia,  dalam  hal  ini  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemenaker).

              Diketahui  perubahan  ini  menjadikan  UMP  2022  sebesar  Rp  4.641.854  atau  naik  senilai  Rp
              225.667 dari UMP tahun 2021.

              Apresiasi dari Buruh Dikutip dari Kompas.com, hal yang dilakukan Anies tersebut tepat, berani,
              dan cerdas.

              "Langkah  yang  diambil  Gubernur  DKI  Jakarta  buruh  Indonesia  dan  buruh  DKI  Jakarta
              mengapresiasi," ujar Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.

              Anies disebut sebagai sosok cerdas karena mampu mengambil keputusan berdasarkan kalkulasi
              hukum dan prediksi dampak ekonomi dalam keputusan kenaikan UMP tersebut.

              Menurut  Said,  KSPI  memberikan  apresiasi  lantaran  keputusan  yang  dibuat  Anies  cerminan
              meletakkan hukum di atas kepentingan politik.
              Said melihat, Anies merujuk kepada Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan
              kekuatan hukum dari turunan Undang-Undang Cipta Kerja dalam membuat keputusan ini.

              Termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 yang menjadi dasar penentuan kenaikan
              UMP dan UMK di seluruh Indonesia yang termasuk inkonstitusional bersyarat.

              "Artinya kebijakan PP nomor 36 tahun 2021 tidak dijadikan landasan hukum oleh Gubernur Anies
              dengan menetapkan kenaikan minimum 5,1 persen," tutur Said.





                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98