Page 95 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2021
P. 95
Judul Banjir Kritik Minimnya Kenaikan Upah Minimum
Nama Media tempo.co
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://fokus.tempo.co/read/1529671/banjir-kritik-minimnya-kenaikan-
upah-minimum
Jurnalis Caesar Akbar
Tanggal 2021-11-17 20:21:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Karena itu dalam menghitung kenaikan upah menggunakan
dalil hukum lama, UU 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal pengupahan dan PP Nomor
78 Tahun 2015 yang belum dicabut
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Menaker lebih memberikan proteksi kepada kalangan
pengusaha dan pemilik modal, dibandingkan memberi perlindungan kepada kaum pekerja atau
buruh atau pegawai yang mengembalikan rezim upah murah jauh lebih buruk dari zaman
Soeharto di era Orde Baru
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) KSPI sudah melakukan koordinasi dengan serikat buruh lain.
Hampir lebih dari 60 federasi serikat buruh di tingkat nasional dan lima konfederasi di tingkat
nasional menyatakan akan menggelar mogok nasional
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Kami menolak penetapan UMP 2022 yang
tidak manusiawi dan ini semakin membuktikan bahwa Pemerintah tidak mampu memberikan
kehidupan yang layak kepada rakyatnya
negative - Mirah Sumirat (Presiden ASPEK Indonesia) Artinya dengan kenaikan UMP tahun 2022
tertinggi hanya sebesar Rp 37.538 dan kenaikan terendah adalah hanya naik Rp 14.032, ini
sangat memalukan di tengah kondisi rakyat yang semakin sulit dan daya beli masyarakat yang
semakin rendah. Rakyat dipaksa untuk terus miskin
negative - Tadjuddin Noer Effendi (Pakar ketenagakerjaan dari Universitas Gajah Mada) Menurut
saya ini jangan-jangan terendah sepanjang sejarah, kenaikan upah minimum buruh. Kalau kita
buka kok rasanya belum pernah sekitar 1 persen. Kalau upah minimum di Jogja Rp 1,4 juta,
naiknya cuma Rp 14 ribu ya. Kalau di Jakarta Rp 4,5 juta, berarti kenaikan Ro 45 ribu. menurut
hemat saya itu sangat tidak layak
negative - Tadjuddin Noer Effendi (Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada)
Kalau pakai itu tidak akan mungkin hanya satu persen
94

