Page 97 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2021
P. 97

Penolakan ditandai dengan gelombang unjuk rasa yang dimulai pada hari ini, 17 November 2021,
              di daerah. Demonstrasi dilakukan untuk menuntut kenaikan upah minimum yang lebih tinggi
              pada 2022.

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan kenaikan upah tahun
              depan semestinya berkisar 7-10 persen. Tuntutan itu didasari survei yang dilakukan KSPI di 10
              provinsi dengan menggunakan parameter kebutuhan hidup layak sesuai Undang-undang Nomor
              13 Tahun 2003.

              Menurut Said, buruh merujuk kepada beleid lama, lantaran Undang-undang Cipta Kerja hingga
              saat  ini  masih  digugat  di  Mahkamah  Konstitusi  dan  belum  inkracht.  "Karena  itu  KSPI  dalam
              menghitung  kenaikan  upah  menggunakan  dalil  hukum  lama,  UU  13  Tahun  2003  tentang
              ketenagakerjaan pasal pengupahan dan PP Nomor 78 Tahun 2015 yang belum dicabut," ujar
              Said Iqbal dalam konferensi pers, Selasa, 16 November 2021.

              Kalau mau mengambil jalan tengah berlandaskan dua beleid itu, Said mengatakan kenaikan upah
              minimum seharusnya berada pada kisaran 5-7 persen. Karena itu, penetapan upah minimum
              yang berlandaskan Undang-undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021
              tetang pengupahan itu dinilai lebih buruk dari era Orde Baru.

              "Menaker  lebih  memberikan  proteksi  kepada  kalangan  pengusaha  dan  pemilik  modal,
              dibandingkan  memberi  perlindungan  kepada  kaum  pekerja  atau  buruh  atau  pegawai  yang
              mengembalikan rezim upah murah jauh lebih buruk dari zaman Soeharto di era Orde Baru," ujar
              Said.

              Proyeksi  kenaikan  rata-rata  upah  minimum  provinsi  sebelumnya  disampaikan  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Namun, kenaikan tersebut masih menunggu keputusan masing-
              masing gubernur, paling lambat 20 November 2021.

              Selain nilainya yang kecil, KSPI mempertanyakan adanya klausul batas atas dan batas bawah
              dalam  penentuan  upah  minimum.  Menurut  Said,  hal  tersebut  inkonstitusional  lantaran  tidak
              pernah disebutkan dalam Undang-undang Cipta Kerja. Ia juga menilai upah minimum sebagai
              jaring sosial seharusnya ditetapkan hanya satu angka, bukan dalam kisaran rentang.

              Formula penghitungan batas atas dan bawah dijabarkan di Pasal 26 dalam PP Nomor 36 Tahun
              2021. Batas atas dan bawah adalah rentang yang digunakan untuk menetapkan penyesuaian
              nilai upah minimum. Variabel yang digunakan dalam penetapan batas atas itu adalah rata-rata
              konsumsi  per  kapita,  rata-rata  banyaknya  anggota  rumah  tangga,  dan  rata-rata  banyaknya
              anggota  rumah  tangga  yang  bekerja  di  setiap  rumah  tangga.  Sementara,  penetapan  batas
              bawah adalah 50 persen dari batas bawah.

              Said khawatir klausul batas atas batas bawah justru membuat upah minimum pekerja turun,
              alih-alih naik. Untuk itu, dia mengatakan gelombang unjuk rasa di daerah nantinya akan diikuti
              unjuk rasa nasional, mogok daerah, dan mogok nasional.

              "KSPI  sudah  melakukan  koordinasi  dengan  serikat  buruh  lain.  Hampir  lebih  dari  60  federasi
              serikat  buruh  di  tingkat  nasional  dan  lima  konfederasi  di  tingkat  nasional  menyatakan  akan
              menggelar mogok nasional," ujar Said.

              Mogok kerja tersebut rencananya dilakukan pada awal Desember 2021. Namun, tanggal pasti
              mogok  tersebut  masih  tentatif  dan  belum  diputuskan  oleh  gabungan  serikat  buruh.  Mogok
              diperkirakan berlangsung pada 6-8 Desember 2021.






                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102