Page 16 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 16

Judul               Upah Minimum 2022 Naik Cuma 1,09 Persen, Apalah Artinya?
                Nama Media          cnnindonesia.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211116071109-532-
                                    721656/upah-minimum-2022-naik-cuma-109-persen-apalah-artinya
                Jurnalis            Selasa, 16 Nov 2021 07:27 WIB
                Tanggal             2021-11-16 07:27:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Kementerian Ketenagakerjaan
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              negative  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Yang  sebenarnya  ini  adalah  salah  satu
              kebijakan  yang  justru  berimbang  untuk  mengurangi  kesenjangan  antar  wilayah  yang  upah
              minimumnya tinggi dan upah wilayah lainnya yang rendah

              positive  -  Tadjuddin  Noer  Effendi  (Pengamat  Ketenagakerjaan  dari  Universitas  Gadjah  Mada
              (UGM)) Yang perlu dipertanyakan adalah angka 1,09 persen ini dapatnya dari mana?

              neutral  -  Tadjuddin  Noer  Effendi  (Pengamat  Ketenagakerjaan  dari  Universitas  Gadjah  Mada
              (UGM)) Di PP yang baru pakai banyak variabel yang kelihatannya ideal, bagus sekali, tapi kok
              pas implementasi yang muncul cuma seputar inflasi? Bahkan lebih rendah dari inflasi, ini perlu
              dipertanyakan karena apa yang ada di PP dan implementasi kok tidak kelop?

              neutral  -  Tadjuddin  Noer  Effendi  (Pengamat  Ketenagakerjaan  dari  Universitas  Gadjah  Mada
              (UGM)) Sebenarnya, dari dulu pembahasan UU Cipta Kerja, yang menyusun saja sudah khawatir
              data-data  ini  tidak  ada  di  BPS,  maka  tidak  heran  jadinya  begini,  dasar  yang  dipakai  ujung-
              ujungnya  cuma  inflasi.  Maka  dari  itu,  pemerintah  harus  bisa  secara  transparan  membuka
              bagaimana cara mereka menghitung hingga dapat angka 1,09 persen ini

              negative - Tadjuddin Noer Effendi (Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada
              (UGM)) Apa arti kenaikan kurang dari Rp50 ribu bagi buruh? Apa ini masuk akal? Ini hanya setara
              makan  siang  atau  makan  malam  tambahan  saja.  Jangankan  buruh,  saya  pun  kecewa  kalau
              keputusannya seperti itu

              negative - Tadjuddin Noer Effendi (Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada
              (UGM)) Jadi kalau mau win-win solution ya pemerintah, buruh, dan pengusaha bertemu lagi,
              jelaskan pertimbangan masing-masing, kenapa 10 persen, kenapa 1,09 persen, lalu cari titik
              temu, ya bisa tengahnya mungkin 5 persen, tapi bisa juga dengan mempertimbangkan formula
              yang ada namun dengan negosiasi

              negative - Tauhid Ahmad (Ekonom Indef) Rata-rata pertumbuhan sektor usaha 3 persen, maka
              kenaikan upah buruh tidak bisa cuma 1 persen, meski ini dalam kondisi pemulihan ekonomi dan
              buruh minim daya tawar

                                                           15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21