Page 32 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 32

neutral  -  Hariyadi  Sukamdani  (Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo))  Kita
              berharap agar pemerintah dan Dewan Pengupahan dalam menetapkan UMP berpedoman pada
              PP  Nomor  36  2021  dan  mengacu  data  resmi  dari  BPS  provinsi  menyangkut  pertumbuhan
              ekonomi, inflasi, paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja dan median upah

              neutral - Iha Haryani (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEB UP)) Situasi
              ini akan makin mempersulit upaya percepatan pemulihan ekonomi dan tentu saja merugikan
              pekerja itu sendiri

              positive - Iha Haryani (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEB UP)) Aturan
              ini harus diapresiasi sebagai langkah maju meng ingat saat ini masih dalam masa pemulihan dari
              dampak Covid-19



              Ringkasan

              Setiap  tahun  persoalan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  menjadi  isu  utama  para  pemangku
              kepentingan terkait. Di sisi pekerja, tuntutan kenaikan UMP menjadi agenda utama. Di lain pihak,
              seperti pemerintah, mereka tidak serta-merta menuruti tuntutan kenaikan upah karena berbagai
              pertimbangan. Tahun ini di mana kondisi ekonomi masih dalam tahapan pemulihan ekonomi
              akibat  dampak  Covid-19,  pemerintah  tampiknya  sangat  berhati-hati  menetapkan  angka  UMP
              2022;  Kendati  demikian  kemarin  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  akhirnya
              menyatakan bahwa rata-rata penyesuaian atau kenaikan upah minimum tahun depan sebesar
              1,09%.



              KENAIKAN UMP HARUS PERTIMBANGKAN KONDISI PANDEMI
              Setiap  tahun  persoalan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  menjadi  isu  utama  para  pemangku
              kepentingan terkait. Di sisi pekerja, tuntutan kenaikan UMP menjadi agenda utama. Di lain pihak,
              seperti pemerintah, mereka tidak serta-merta menuruti tuntutan kenaikan upah karena berbagai
              pertimbangan.

              Tahun ini di mana kondisi ekonomi masih dalam tahapan pemulihan ekonomi akibat dampak
              Covid-19,  pemerintah  tampiknya  sangat  berhati-hati  menetapkan  angka  UMP  2022;  Kendati
              demikian kemarin Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akhirnya menyatakan bahwa rata-
              rata penyesuaian atau kenaikan upah minimum tahun depan sebesar 1,09%.

              Kendati  demikian  kenaikan  UMP  di  tiap  daerah  tergantung  pada  keputusan  gubernur  yang
              menetapkan.  Artinya  bisa  saja  kenaikan  UMP  di  sebuah  provinsi  lebih  dari  rata-rata  yang
              disebutkan Kemenaker yang keputusannya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
              Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI JSK) Kemenaker
              Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  kenaikan  UMP  2022  sudah  sesuai  dengan  Peraturan
              Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Kenaikan ini sudah dibahas di
              Dewan Pengupahan Nasional.

              "Ini  formula'bukan  dari  Kemenaker  saja,  tetapi  kami  dengan  Dewan  Pengupahan  Nasional,"
              ucapnya dalam konferensi pers virtual kemarin.

              Berdasarkan data terkini yang disampaikan Kemenaker, secara nominal UMP terendah berlaku
              di Jawa Tengah (Jateng), yakni Rp1.813.011, dan tertinggi di DKI Jakarta, se besar Rp4.453.724.




                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37