Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2019
P. 72
Title TKW ASAL TERNATE MENINGGAL DI MALAYSIA, JASADNYA PENUH JAHITAN
Media Name kumparan.com
Pub. Date 16 September 2019
https://kumparan.com/ceritamalukuutara/tkw-asal-ternate-meninggal-di-m alaysia-
Page/URL
jasadnya-penuh-jahitan-1rsPEYGUSHY
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
TKW ASAL TERNATE MENINGGAL DI MALAYSIA, JASADNYA
PENUH JAHITAN
Lily Wahidin (28) diketahui meninggal di Malaysia. Di tubuhnya terdapat jahitan
yang memanjang dari leher hingga organ vital. Suaminya, Mahrus Adam mendesak
pihak kepolisian agar lekas melakukan autopsi.
Suara Mahrus Adam terhenti sejenak, kepalanya menunduk, lelaki paruh baya itu
seperti menunggu waktu yang pas untuk bercerita tentang nasib istrinya, Lily
Wahidin. Dari wajahnya tampak Mahrus menahan tangis. Kepergian Lily masih
menjadi pukulan baginya.
Sabtu 13 Juli 2019 adalah kali terakhir Lily bertemu dengan keluarganya. Pada hari
itu, dengan menumpangi maskapai Lion Air, Lily berangkat menuju Jakarta.
Keberangkatannya ini bukan tanpa tujuan, melainkan untuk bekerja sebagai Tenaga
Kerja Wanita (TKW) di Malaysia.
Kepada awak media, Mahrus berkisah di rumahnya, Senin (16/9). Suatu ketika Lily
menyampaikan niatan hendak mengikuti tes pada sebuah perusahaan. Perusahaan
yang dimaksud Lily adalah PT Maharani Tri Utama Mandiri, sebuah perusahaan
penyalur tenaga kerja yang berdomisili di Kelurahan Marikurubu, Ternate Tengah.
Niatan itu disetujui oleh Mahrus, dengan alasan karena istrinya mendesak. Mahrus
mengakui, Lily memang sejak lama berkeinginan pergi ke luar negeri, sehingga
lowongan kerja ini dianggap sebagai berkah.
Mendapati persetujuan dari sang suami, Lily lantas mendaftarkan dirinya ke PT
Maharani Tri Utama Mandiri. Berbagai persyaratan ia sanggupi, mulai dari tes
kesehatan, hingga kelengkapan administrasi.
"Waktu itu Tri Cahyo Edy Prasetyo (kepala cabang PT Maharani Tri Utama Mandiri)
bilang kalau istri saya sehat," kata Mahrus dengan nada yang kini terdengar geram.
Singkat cerita, Lily dinyatakan lolos tes dan akan diberangkatkan ke Malaysia.
Namun sebelum itu, kata Mahrus, Lily diwajibkan mengikuti pelatihan selama 200
jam di Bekasi. Salah satu hal yang dipelajari dalam pelatihan ini adalah tentang
bahasa. Ini penting agar nanti komunikasi pekerja dengan majikan tidak menjadi
kendala.
Pada 22 Agustus, Lily dibawa dari Bekasi menuju ke Tangerang untuk persiapan
lanjutan hingga 26 Agustus. Di sini, kata Mahrus, mulai ditemui kejanggalan. Surat
kontrak yang semula dijanjikan bakal diteken ketika Lily sampai di rumah majikan,
ternyata telah ditandatangani entah oleh siapa. Bahkan pada kolom yang
Page 71 of 86.