Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2019
P. 75

Alasan bahwa jasad Lily telah diautopsi kala masih berada di Malaysia juga dibantah
               Mahrus. Ia bilang, tindakan autopsi haruslah dilakukan setelah ada persetujuan dari
               pihak keluarga. Tapi selama ini ia tak merasa mengizinkan hal itu.


               "Kalau orang jatuh, kok dibelah perutnya. Tangannya normal, kedua tungkai kakinya
               juga normal. Hanya salah satu paha yang tampak ada tanda luka. Jadi terus terang
               saja, dugaan kami ada penganiayaan. Dan ini sudah ditarget," kata Mahrus.


               Maka ia meminta kepada Polda Malut agar lakukan autopsi terhadap jasad istrinya.
               Pihak keluarga rela makam Lily kembali digali untuk kepentingan autopsi. Mahrus
               memang telah melaporkan kasus ini kepada pihak Polda Malut.


               Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar, saat ditemui awak media di
               ruangannya, mengatakan kemarin tiga penyidik telah dikirim ke Jakarta untuk
               mengidentifikasi sekaligus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Badan
               Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan
               kepolisian Malaysia.

               Dalam surat keterangan domisili perusahaan yang terdaftar di Disnaker Kota
               Ternate, diketahui PT Maharani Tri Utama Mandiri beralamat di RT 11/RW 06,
               Kelurahan Marikurubu, Ternate Tengah. Di sana Kepala cabang perusahaan
               tersebut, Tri Cahyo Edy Prasetyo mengontrak sebuah rumah. Namun, hanya bagian
               depannya saja.


               Saat kru cermat mengunjungi rumah tersebut pada Senin (16/9), tak ditemukan
               papan nama yang menunjukkan bahwa di situ terdapat sebuah kantor.


               Menurut salah satu warga yang indekos di sisi belakang rumah itu, Prasetyo terakhir
               dilihat pada Senin 9 September 2019 atau seminggu lalu. Selama ini, kata warga
               lain, yakni Jein, ia tak melihat bahwa di sana ada aktivitas kantor. Saat terakhir
               bertemu, Prasetyo sempat mengatakan bahwa ia hendak ke Mapolda Malut.

               Sementara itu, menurut Hendri Badar, pihaknya sampai saat ini belum memanggil
               yang bersangkutan, karena masih menunggu hasil penyidikan di Jakarta dan
               Malaysia.

               PT Maharani Tri Utama Mandiri sendiri terdaftar dengan akta pendirian bernomor C-
               344.03.01-Th. 2002 dan terdaftar secara resmi di Disnaker Kota Ternate.

               Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Ternate, Lamadi Misila, menegaskan jika
               ditemukan kesalahan dari perusahaan tersebut maka pihaknya akan segera
               mencabut izin operasinya.


               "Kalau memang dia bersalah kita akan langsung menyurat ke provinsi, bahwa dia
               tidak bisa lagi beroperasi di sini," tukasnya.









                                                       Page 74 of 86.
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80