Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 OKTOBER 2019
P. 80

Title          188 PABRIK GARMEN GULUNG TIKAR DAN 68 RIBU BURUH DI-PHK DI JABAR, GARA-GARA
                              IMPOR TEKSTIL CINA
               Media Name     jabar.tribunnews.com
               Pub. Date      04 Oktober 2019
                              https://jabar.tribunnews.com/2019/10/04/188-pabrik-garmen-gulung-tikar -dan-68-ribu-
               Page/URL
                              buruh-di-phk-di-jabar-gara-gara-impor-tekstil-cina
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive










               Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam  TRIBUNJABAR.ID - BANDUNG
               - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mencatat sejak Januari
               2018 hingga September 2019, terdapat 188 perusahaan tekstil dan produk tekstil
               (TPT) di Jawa Barat yang gulung tikar dan merelokasi diri ke Provinsi Jawa Tengah.

                "Hambatan kita adalah menghadapi kolapsnya industri manufaktur khususnya
               tekstil dan garmen yang tengah menghadapi ujian berat. Tercatat ada 188 pabrik
               garmen tutup, PHK 68 ribu pekerja lebih," kata Tim Akselerasi Jabar Juara untuk
               Bidang Ketenakerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat,
               Hemasari Dharmabumi, seusai acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate
               Bandung, Jumat (4/10/2019).


                Hema mengatakan mayoritas perusahaan TPT di Provinsi Jawa Barat yang bangkrut
               dan relokasi ke wilayah lain karena dibukanya keran impor tekstil dari Cina.

                "Dan mayoritas perusahaan garmen di Jabar yang gulung tikar itu berasal di
               wilayah Majalaya, Kabupaten Bandung. Sekarang sisa 340 pabrik dari awalnya di
               atas 400 yang ada," kata dia.


                Selain karena dibukanya keran impor tekstil dari Cina, kata dia, faktor lain yang
               menyebabkan pabrik garmen di Jabar bangkrut karena tidak mampu menyesuaikan
               diri dengan kemajuan teknologi tekstil.


                 "Jadi khususnya di Majalaya itu industrinya sudah tua dan bahkan di tahun 2019
               ternyata masih ada yang pakai alat tenun yang dipakai oleh pabrik garmen di sana
               yang bukan mesin," katanya.


                Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jabar telah melakukan berbagai
               upaya agar keberadaan pabrik tekstil yang ada saat ini tidak gulung tikar seperti
               kebijakan pengupahan.

                "Kebijakan pengupahan sedang kita upayakan dengan menggalang seluruh
               stakeholder di bidang garmen, yakni perusahaan ada perkumpulan baru yaitu
               Perkumpulan Perusahaan Tekstil Jabar yang anggotanya sudah 340 pabrik garmen
               sudah masuk ke perkumpulan ini," kata dia.







                                                       Page 79 of 112.
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85