Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 115
Title SEMBILAN ALASAN KSPI TOLAK RUU CIPTA KERJA
Media Name rmol.id
Pub. Date 17 Februari 2020
https://politik.rmol.id/read/2020/02/17/421779/sembilan-alasan-kspi-to lak-ruu-cipta-
Page/URL
kerja
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dengan tegas menolak RUU Cipta
Kerja (omnibus law) yang draftnya sudah diserahkan pemerintah ke DPR RI.
Buruh Diterima DPR Presiden KSPI, Said Iqbal menilai RUU Cipta Kerja sama
sekali tidak tercermin adanya kepastian kerja, jaminan pendapatan, dan jaminan
sosial. Dengan kata lain, omnibus law tersebut tidak memberi perlindungan bagi
buruh, bahkan menghilangkan kesejahteraan yang selama ini didapat oleh buruh.
Said Iqbal menyebut ada sembilan alasan KSPI menolak isi omnibus law, khususnya
untuk kluster ketenagakerjaan.
Pertama karena omnibus law RUU Cipta Kerja menghilangkan upah minimum. Hal
ini terlihat dengan munculnya pasal yang menyebutkan bahwa upah didasarkan per
satuan waktu.
"Ketentuan ini membuka ruang adanya upah per jam. Ketika upah dibayarkan per
jam, maka otomatis upah minimum akan hilang," terangnya.
Kedua adalah pesangon yang hilang. Kalau kita baca secara keseluruhan dari RUU
ini, pesangon akan hilang. Hal ini, karena penggunaan pekerja outsourcing dan
pekerja kontrak seumur hidup dibebaskan sebebas-bebasnya. Outsourcing dan
kontrak tidak mendapatkan pesangon. Dengan sendirinya, pesangon akan hilang.
Selama ini, yang dimaksud pesangon ada tiga komponen. Pertama, uang pesangon
itu sendiri. Kedua, penghargaan masa kerja, dan yang ketiga penggantian hak.
"Dalam RUU Cipta Kerja, uang penggantian hak dihilangkan. Sedangkan uang
penghargaan masa kerja dari maksimal 10 bulan hanya menjadi 8 bulan," urai Said
Iqbal.
Ketiga, outsourcing seumur hidup. RUU Cipta Kerja membebaskan kerja kontrak di
semua jenis pekerjaan. Bahkan bisa saja, buruh dikontrak seumur hidup. Karena
kontrak kerja hanya didasarkan pada kesepakatan pengusaha dan buruh.
Padahal, kata Said Iqbal, sebelumnya kerja kontrak hanya diperbolehkan untuk
pekerjaan yang sekali selesai atau sementara dan tidak untuk pekerjaan yang
bersifat tetap.
Page 114 of 185.