Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 113

pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Pertumbuhan ekonomi, kata Said, dihitung tanpa
               melihat inflasi sehingga akan kurang mencerminkan kebutuhan hidup pekerja.

               Belum lagi, soal nasib pekerja outsorcing dan karyawan kontrak yang bisa dikontrak
               seumur hidup. Perusahaan, lanjut Said, tentu akan lebih memilih outsorcing atau
               kontrak ketimbang mengangkat karyawan tetap demi mengurangi biaya pekerja.

               Selain soal upah minimum yang disebut hilang, KSPI juga menggarisbawahi delapan
               persoalan lain dalam RUU Cipta Kerja. Di antaranya potensi hilangnya pesangon,
               penggunaan outsorcing yang bebas untuk semua jenis pekerjaan dan waktu yang
               tak terbatas, dan penggunaan karyawan kontrak yang tak terbatas.
               Selanjutnya, KSPI menilai RUU Cipta Kerja memuat jam kerja menjadi eksploitatif,
               potensi penggunaan buruh kasar asing yang bebas, PHK yang dipermudah,
               hilangnya jaminan sosial bagi buruh, serta sanksi-sanksi pidana bagi perusahaan
               yang dihilangkan.

               Ia menambahkan, KSPI juga menyangkan pernyataan pemerintah yang menyebut
               bahwa penyusunan RUU Cipta Kerja telah melibatkan serikat pekerja sejak awal. Ia
               menegaskan, KSPI tidak pernah diundang dan diminta Kementerian Koordinator
               Perekonomian untuk ikut membahas RUU Cipta Kerja.

               "Semua draf RUU Cipta Kerja yang telah disampaikan ke DPR, KSPI tidak
               bertanggung jawab. Kami tidak pernah diundang dan dimintai pandangan. Kami
               tidak terlibat," ujarnya.

               KSPI mengaku masih percaya bahwa anggota DPR merupakan wakil rakyat yang
               akan menyampaikan aspirasinya. Meskipun saat ini mayoritas partai berada di koalisi
               pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

               "Pendekatan-pendekatan kami kepada anggota DPR mereka masih punya hati
               nurani dan pikiran yang jernih," ujar Said.

               Sejumlah serikat pekerja di Indonesia juga sudah menyiapkan daftar permasalahan
               yang disebabkan oleh RUU Cipta Kerja. Khususnya yang berhubungan langsung
               dengan kelas pekerja.

               "Draf sandingan KSPI lebih sebagai sebuah argumentasi yang dipersiapkan
               mengapa KSPI dan buruh Indonesia menolak draf RUU Cipta Kerja tersebut," ujar
               Said.

               Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan
               langsung draf RUU Cipta Kerja ke Ketua DPR RI Puan Maharani pada Rabu (12/2).
               Draf itu berbeda dari yang disampaikan Presiden Joko Widodo sebelumnya yakni
               Cipta Lapangan Kerja.

               Airlangga menegaskan, bahwa pemerintah bakal menyosialisasikan Omnibus Law ke
               publik. "Jadi sesudah surpres ini dberikan baik dari pemerintah ataupun DPR akan



                                                      Page 112 of 185.
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118