Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 164

Title          SOAL OMNIBUS LAW, FAHRI HAMZAH: ENGGAK PERLU REPOT, KITA TAK BIASA BIKIN
                              BEGINI
               Media Name     kompas.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
               Page/URL       https://nasional.kompas.com/read/2020/02/17/18023141/soal-omnibus-law- fahri-
                              hamzah-enggak-perlu-repot-kita-tak-biasa-bikin-begini
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative







               Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai, seharusnya pemerintah tak perlu
               repot-repot menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.
               Ia tak sepakat adanya omnibus law semacam itu.


               "Enggak perlu repot, kita enggak biasa bikin begini-begini, nanti jadi kacau," kata
               Fahri selepas mengikuti diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

               Fahri menilai, keberadaan Omnibus Law Cipta Kerja rentan dipersoalkan publik.
               Apalagi, jika aturan tersebut dinilai tak mewakili kepentingan buruh.

               Bahkan, bukan tidak mungkin jika di tengah jalan aturan ini digugat ke Mahkamah
               Konstitusi dan hakim MK memutuskan bahwa Omnibus Law Cipta Kerja
               bertentangan dengan konstitusi. Jika hal itu terjadi, justru akan mengacaukan
               peraturan-peraturan lainnya yang termaktub dalam Omnibus Law Cipta Kerja.

               "Daripada itu diikat dalam undang-undang nanti di tengah jalan undang-undang
               harus disinkronisasi dengan yang lain, di tengah jalan nanti di-judicial review di MK,
               misalnya hakimnya menjatuhkan, mematahkan, maka semua aturan lain jadi
               kacau," ujar dia.


               Fahri berpendapat, demokrasi dan aturan yang ada di Indonesia untuk saat ini
               sudah cukup.


               Oleh karenanya, alih-alih menyusun omnibus law ini, ia menilai akan lebih baik jika
               presiden menggunakan kewenangannya untuk menyelesaikan persoalan regulasi
               dalam hal cipta kerja.


               "Kalau saya ya, mendingan presiden gunakan presidensialismenya untuk
               mensinkronisasi semua aturan teknis yang ada masalah. Panggil semua stakeholder-
               nya selesai, selesaikan secara sepihak di eksekutif," kata dia.

               DPR telah menerima draf serta surat presiden (surpres) Omnibus Law RUU Cipta
               Kerja.


               Draf dan surpres diserahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Ketua
               DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2020).






                                                      Page 163 of 185.
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169