Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 86

Title          9 POIN KONTROVERSIAL OMNIBUS LAW CIPTA KERJA VERSI KSPI
               Media Name     sindonews.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://nasional.sindonews.com/read/1528756/12/9-poin-kontroversial-om nibus-law-
               Page/URL
                              cipta-kerja-versi-kspi-1581905366
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative














               Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkap sembilan poin
               kontroversial dalam draf Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta
               Kerja. Maka itu, KSPI menolak draf Omnibus Law Cipta Kerja yang telah diserahkan
               pemerintahan ke DPR, pekan lalu.

               Berikut ini sembilan poin kontroversial tersebut:

               1. Hilangnya Upah Minimum


               Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, hal tersebut terlihat dengan munculnya pasal
               yang menyebutkan bahwa upah didasarkan per satuan waktu. Dia mengatakan,
               ketentuan itu membuka ruang adanya upah per jam. Ketika upah dibayarkan per
               jam, lanjut dia, otomatis upah minimum akan hilang.


               Selain itu, kata dia, dalam RUU Cipta Kerja, upah minimun hanya didasarkan pada
               Upah Minimum Provinsi (UMP). Dengan demikian, lanjut dia, Upah Minimum
               Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK)
               dihapus.

               Padahal, kata dia, UMP tidak dibutuhkan dan tidak ada daerah di seluruh wilayah
               Indonesia pengusahanya membayar pakai UMP, tetapi mereka membayar upah
               minimum buruh dengan menggunakan UMK atau UMSK, kecuali di DKI Jakarta dan
               Yogjakarta. "Dengan kata lain, berarti RUU ini menghilangkan upah minimum,"
               ujarnya.

               Dia pun memberikan contoh Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan UMP 2020
               sebesar Rp1,81 juta. Angka itu, kata dia, jauh lebih rendah dibandingkan dengan
               UMK di sejumlah kabupaten/kota lain di Jawa Barat.


               Misalnya, UMK 2020 di Kabupaten Karawang Rp 4.594.324, di Kota Bekasi Rp
               4.589.708, sementara di Kabupaten Bekasi sebesar Rp. 4.498.961. "Jika yang
               berlaku hanya UMP, maka upah pekerja di Karawang yang saat ini 4,5 juta bisa
               turun menjadi hanya 1,81 juta," kata Iqbal.






                                                       Page 85 of 185.
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91