Page 199 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 199
BAPPENAS DUKUNG KEBIJAKAN ANIES NAIKKAN UMP 5 PERSEN DI 2022
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
mendukung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi kenaikan upah
minimum provinsi (UMP) bagi pekerja di ibu kota dari semula cuma Rp37.749 menjadi
Rp225.667. Dengan begitu, UMP DKI 2022 akan menjadi Rp4.641.854.
Menurut Suharso, keputusan Anies ini bisa menggenjot pertumbuhan konsumsi rumah tangga
yang selanjutnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, kontribusi konsumsi
rumah tangga mencapai 56 persen dari total ekonomi nasional.
"Itu artinya memberikan bantalan pertumbuhan consumption setidak-tidaknya 5,2 persen. Jadi
kalau 56 persen saja dari GDP kita itu adalah consumption kenaikan itu saja 2,3 persen sudah
ada di tangan," ucap Suharso dalam keterangan yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (22/12).
Menurut hitungannya, bila UMP 2022 meningkat sekitar 5 persen, maka konsumsi masyarakat
bisa mencapai Rp180 triliun per tahun. Hal ini akan membuat peluang pertumbuhan ekonomi
tumbuh lebih tinggi jadi terbuka pada tahun depan.
Bila konsumsi masyarakat meningkat, ia memastikan pengusaha juga akan untung. Untuk itu, ia
meminta pengusaha tidak menolak keputusan revisi UMP DKI.
"Bahwa ini perlu karena ini resiprokal, akan membalik kok. Akhirnya produk-produk itu akan
bertambah, akan menggerakkan demand," jelasnya.
Di sisi lain, Suharso menilai kenaikan UMP 2022 memang sejatinya tidak bisa cuma 1,09 persen
seperti menggunakan formula di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang
Pengupahan. Sebab, besaran kenaikan itu tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan
konsumsi.
Bahkan, Suharso mengatakan hal ini sebenarnya turut disadari oleh salah satu pengusaha
ternama di Indonesia. Namun, ia tidak mengungkap nama pengusaha tersebut.
"Saya sangat respect dengan beliau (pengusaha). Beliau mengatakan kepada saya enggak
mungkin Pak Harso kenaikan UMR itu, UMP itu cuma 1 persen, enggak mungkin, rumusnya itu
memang seperti itu berdasarkan PP dan sebagainya. Tapi itu memang enggak mungkin,"
katanya.
Sebelumnya, Anies merevisi besaran UMP DKI 2022 karena mempertimbangkan proyeksi
pertumbuhan ekonomi nasional dari Bank Indonesia (BI) sebesar 4,7 persen sampai 5,5 persen
pada tahun depan. Sementara inflasi diperkirakan berada di kisaran 2 persen sampai 4 persen.
.
198

