Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 MEI 2020
P. 53
Title TERLANJUR DI-PHK, APAKAH PEKERJA BERHAK DAPAT THR DARI PERUSAHAAN?
Media Name kompas.com
Pub. Date 18 Mei 2020
https://money.kompas.com/read/2020/05/18/083832426/terlanjur-di-phk-ap akah-
Page/URL
pekerja-berhak-dapat-thr-dari-perusahaan
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jumlah pengangguran akibat dampak ekonomi pandemi virus corona atau Covid-19,
semakin meningkat karena banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) dari
perusahaan. Angka PHK terus bertambah jelang Lebaran Idul Fitri. Lalu, apakah
karyawan yang terkena PHK tetap berhak mendapatkan THR dari perusahaan?
Merujuk pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016, karyawan
yang telah bekerja lebih dari 12 bulan berhak mendapatkan THR sebesar 1 bulan
upah. Sementara untuk masa kerja kurang dari 12 bulan (minimal 1 bulan), berhak
mendapatkan THR yang besarannya dihitung secara proporsional sesuai dengan
lamannya bekerja di perusahaan bersangkutan.
Untuk pekerja yang terlanjur terkena PHK sebelum tanggal pencairan THR sesuai
waktu yang ditetapkan perusahaan, maka pekerja berhak menagih hak THR-nya
kepada perusahaan yang telah memberhentikan karyawan tersebut.
" Pekerja/buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak
tertentu ( PKWTT) dan mengalami pemutusan hubungan kerja terhitung sejak 30
(tiga puluh) hari sebelum Hari Raya Keagamaan, berhak atas THR Keagamaan,"
bunyi pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016.
Artinya, seorang pekerja di-PHK dalam kurun waktu 30 hari sebelum hari raya
keagamaan, maka pekerja bersangkutan tetap mendapatkan hak THR dan meminta
ke perusahaan untuk mendapatkan haknya. Sebaliknya, bagi pekerja yang terkena
PHK lebih lama dari 30 sebelum hari raya keagamaan, maka hak atas THR telah
gugur.
Kemudian dalam ayat (2) dan (3) dijelaskan, THR Keagamaan berlaku untuk tahun
berjalan pada saat terjadinya PHK oleh pengusaha. Hak THR tidak berlaku bagi
pekerja yang hubungan kerjanya berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu (
PKWT), yang berakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan, hingga 12 Mei 2020 jumlah
tenaga kerja yang dirumahkan maupun terkena PHK mencapai 1.722.958 orang.
Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan
Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Haiyani Rumondang,
menyebutkan jumlah itu terdiri dari pekerja formal yang dirumahkan sebanyak
Page 52 of 117.