Page 357 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 357

NILAI UMP 2022 DISEBUT BAKAL DIREVISI LAGI, BEGINI KATA WAGUB DKI

              Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria angkat bicara soal kabar pihaknya
              akan melakukan revisi nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 untuk kedua kalinya. Ia belum
              bisa memastikan kebijakan itu akan dilakukan atau tidak. Riza menjelaskan, sejauh ini kenaikan
              UMP  yang  telah  ditetapkan  DKI  sebesar  5,1  persen  atau  senilai  Rp  225.667  menjadi  Rp
              4.641.854. Karena itu, ia mengaku akan melihat perkembangan selanjutnya soal rencana revisi
              kedua itu.

              "Sekarang sudah diputuskan angka 5,1 tapi kalau ada perkembangan lain nanti kami akan lihat,"
              ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (24/12/2021).

              Politisi  Gerindra  ini  menyatakan,  keputusan  Gubernur  Anies  Baswedan  menaikan  UMP  2022
              dengan  alasan  keadilan.  Kenaikan  5,1  persen  disebutnya  sudah  cocok  bagi  para  buruh  dan
              pengusaha.  Pada prinsipnya  Pemerintah  DKI  menetapkan  UMP  sebesar 5,1  persen  ini  untuk
              memberikan yang terbaik bagi kepentingan buruh dan pengusaha dan menciptakan keadilan
              kepada masyarakat.

              Pada awalnya, memang Anies sempat memutuskan UMP naik hanya 0,8 persen. Keputusan itu
              diambil sesuai dengan regulasi yang berlaku.

              "Terkait  besarannya  kan  yang  pertama  sudah  diputuskan  karena  memang  harus  diputuskan
              terkait dengan PP Nomor 36 Tahun 202," jelasnya.

              Kendati demikian, formula dalam PP tersebut dinilai tidak cocok dengan ibu kota. Karena itu,
              nilai UMP perlu kembali dinaikan sesuai dengan perkembangan ibu kota saat ini yang sudah
              membaik.

              "Dalam perkembangannya dirasa kurang adil karena angka inflasi angka pertumbuhan tinggi
              maka dicoba disesuaikan," pungkasnya.

              Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga menyebut akan ada revisi ketiga
              nilai  UMP  2022.  Kabar  ini  ia  dapatkan  setelah  menghubungi  Kepala  Dinas  Ketenagakerjaan,
              Transmigrasi,  dan  Energi  (Disnakertransgi),  Andri  Yansyah.  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan diketahui awalnya menetapkan kenaikan UMP hanya 0,85 persen atau Rp38 ribu jadi
              Rp4.453.953. Lalu ia merevisinya setelah menyurati Kementerian Ketenagakerjaan jadi naik 5,1
              persen atau Rp225.667.

              "Saya kemarin itu telepon Dinas Tenaga Kerja, malah akan ada revisi lagi," ujar Pandapotan
              dalam  acara  laporan  akhir  tahun  fraksi  PDI-Perjuangan  di  Blok  M,  Jakarta  Selatan,  Selasa
              (21/12/2021).

              Karena itu, Pandapotan menilai Anies hanya membuat gaduh masyarakat. Kondisi hubungan
              buruh dan pengusaha malah semakin diperkeruh karena aturan yang berubah-ubah.

              "Jadi tidak ada kepastian hukum. Jadi saya pikir Anies ini mau menciptakan kegaduhan terhadap
              rakyatnya.  Kenapa  begitu,  karena  itu  akan  menciptakan  suasana  tidak  kondusif  antara
              pengusaha dengan buruh," tuturnya.

              Menurutnya,  memang  ada  pengusaha  yang  mampu  untuk  mengikuti  aturan  kenaikan  UMP
              sebanyak 5,1 persen itu. Namun,  masih ada juga pengusaha yang keberatan dengan angka
              tersebut.
              "Tapi bagaimana dengan pengusaha yang tidak mampu? Kan dasar Pergub ini kan buat semua
              tenaga kerja," pungkasnya..


                                                           356
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362