Page 372 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 372

SENTILAN 'MAUT' PEMERINTAH SOAL UMP 2022, DITUJUKAN KE ANIES?

              Jakarta, - Pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan kembali menegaskan bahwa
              kepala  daerah  harus  mengikuti  rencana  dan  aturan  penetapan  upah  yang  berlaku  oleh
              pemerintah  pusat.  Dalam  hal  ini  Peraturan  Pemerintah  RI  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan sebagai turunan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              "Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," kata Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Anggoro Putri dalam keterangan resmi, Jumat (24/12/21).

              Ia mengklaim Kementerian lain yakni Kementerian Dalam Negeri bakal ikut mengawal penetapan
              UMP oleh Gubernur tersebut, begitu juga Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Provinsi
              se-Indonesia.

              Ungkapan itu tidak lepas akibat munculnya polemik revisi UMP DKI Jakarta 2022. Gubernur DKI
              Jakarta Anies Baswedan merevisi UMP tahun 2022, dari yang semula naik 0,85% sebesar Rp
              38.000 menjadi 5,1% atau Rp 225.667. UMP DKI Jakarta tahun depan akan naik menjadi Rp
              4.641.854.

              Akibat  perubahan  itu,  kalangan  pengusaha  ngamuk  dan  menuduh  Anies  tidak  mengikuti
              ketentuan  penetapan  upah  minimum.  Dinas  Ketenagakerjaan  di  daerah  wajib  memberikan
              pemahaman  kepada  pengusaha  dan  pekerja/buruh  bahwa  upah  minimum  (UMP  dan  UMK)
              adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari 12 bulan.

              Adapun tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur
              dan  skala  upah.  Sedangkan  ketika  ada  perselisihan  mengenai  pengupahan,  dinas
              ketenagakerjaan harus mendorong pihak-pihak yang berselisih untuk berdialog secara bipartit
              maupun tripartit.

              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan," katanya.

              Selain  Upah  Minimum  (UM),  pengusaha  juga  harus  mengikuti  kewajibannya,  yakni
              mengimplementasikan struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan. Sehingga tidak ada
              lagi pekerja yang sudah bekerja bertahun-tahun, bahkan belasan hingga puluhan tahun namun
              gajinya hanya UMP.

              "Pemerintah  wajib  memediasi  perusahaan/pemberi  kerja  untuk  segera  menyusun  dan
              menetapkan struktur skala upah, dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi,
              pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan," kata Putri.

              Jika belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, maka dilakukan pengawasan teknis. Lagi,
              jika  pengawasan  teknis  tersebut  belum  membuahkan  hasil,  maka  dilakukan  tahapan  teknis
              selanjutnya berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan khusus atau/investigatif.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," ujarnya.

              Alasan Anies Anies beralasan penetapan UMP dengan menggunakan formula yang diatur dalam
              PP 36/2021 tentang Pengupahan tidak sesuai dengan prinsip keadlian.
              Kenaikan upah 0,85% jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Jakarta yang mencapai 1,14 persen.
              Selain itu, ia menilai ketidakadilan akibat penerapan formula UMP dalam beleid tersebut juga


                                                           371
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377