Page 375 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 375

SERIKAT PEKERJA PERTAMINA ANCAM MOGOK KERJA, AHOK PASTIKAN RENCANA
              PEMOTONGAN GAJI BATAL
              JAKARTA  -  Serikat  pekerja  PT  Pertamina  (Persero)  yang  tergabung  dalam  Federasi  Serikat
              Pekerja  Pertamina  Bersatu  (FSPPB)  berencana  melaksanakan  aksi  mogok  kerja  mulai  29
              Desember 2021 hingga 7 Januari 2022. Selain berencana mogok kerja, FSPPB juga meminta
              Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, sosok yang
              namanya masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh versi Majalah Forbes.

              FSPPB  mengklaim  telah  melayangkan  surat  kepada  manajemen  Pertamina  dan  Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  pada  20  Desember  2021  terkait  rencana  aksi  mogok  kerja
              tersebut. Surat itu juga ditembuskan ke Erick Thohir. Pemberitahuan rencana mogok kerja itu
              disampaikan serikat pekerja melalui Surat dengan Nomor 113/FSPPB/XII/2021-TH bertanggal 17
              Desember 2021 yang ditandatangani Presiden FSPPB Arie Gumilar dan Sekretaris Jenderal FSPPB
              Sutrisno.

              Adapun aksi mogok kerja rencananya akan diikuti pekerja Pertamina Group, anggota Serikat
              Pekerja Pertamina yang tergabung dalam FSPPB dan akan dilakukan diseluruh wilayah kerja
              Pertamina holding dan subholding.

              Dari kabar yang beredar, alasan rencana mogok adalah soal pemangkasan gaji yang dilakukan
              manajemen  Pertamina.  Pekerja  yang  tergabung  dalam  PSPPB  mengklaim  memahami  situasi
              perusahaan  di  tengah  pandemi  Covid-19.  Namun  yang  dipersoalkan  pekerja  adalah
              pemangkasan gaji justru dilakukan ketika perusahaan membukukan kinerja positif.

              FSPBB menyebut, situasi pandemi Covid-19 dan diberlakukannya kebijakan bekerja dari rumah
              (work from home) tidak bisa jadi alasan pemotongan penghasilan para karyawan. Di sisi lain
              yang membuat pekerja kecewa adalah gaji dan tunjangan direksi yang tidak dipotong. FSPPB
              menuntut manajemen Pertamina membayarkan gaji karyawan sesuai dengan PKB (Perjanjian
              Kerja Bersama).

              Isi  surat  FSPPB  Berdasarkan  surat  pemberitahuan  rencana  mogok  itu,  ada  lima  poin  yang
              menjadi  alasan  aksi  tersebut  dilakukan.  Pertama,  tidak  tercapainya  kesepakatan  untuk
              melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di Pertamina antara pengusaha dan pekerja yang
              diwakili oleh FSPPB. Kedua, pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh FSPPB gagal melakukan
              perundingan.
              Ketiga,  tidak  adanya  itikad  baik  dari  Direktur  Utama  Pertamina  Nicke  Widyawati  untuk
              membangun industrial peace atau hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.
              Keempat, tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh oleh FSPPB. Serta
              kelima,  diabaikannya  tuntutan  kepada  Menteri  BUMN  untuk  mengganti  Direktur  Utama
              Pertamina Nicke Widyawati dengan yang lebih baik.

              TPPI FSPPB dalam suratnya menegaskan waktu mogok kerja dapat dihentikan sebelum jangka
              waktu yang disampaikan apabila tuntutan yang disampaikan dalam surat kepada Menteri BUMN
              telah  dipenuhi.  Bisa  pula  dengan  perusahaan  bersedia  melakukan  perundingan  berdasarkan
              syarat-syarat yang pernah FSPPB sampaikan kepada Direktur SDM Pertamina pada agenda pra
              perundingan PKB yang berlangsung di Cirebon pada tanggal 8-10 Desember 2021.

              Ahok Pastikan Rencana Pemotongan Gaji Batal Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki
              Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, rencana pemotongan gaji karyawan Pertamina tidak
              jadi dilakukan. Hal ini dikatakan Ahok usai bertemu dengan dewan direksi Pertamina pada Kamis
              (23/12/2021). Salah satu bahasan dalam pertemuan tersebut adalah rencana pemotongan gaji
              karyawan.


                                                           374
   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379   380