Page 426 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 426

Judul               UMK 2022 Tak Sampai Rp 2 Juta, Buruh Sebut Pemkot Banjar Ciptakan
                                    Perbudakan
                Nama Media          jabar.suara.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://jabar.suara.com/read/2021/12/02/113401/umk-2022-tak-
                                    sampai-rp-2-juta-buruh-sebut-pemkot-banjar-ciptakan-perbudakan
                Jurnalis            Ari Syahril Ramadhan
                Tanggal             2021-12-02 11:34:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Buruh mengecam Pemerintah Kota Banjar yang lagi-lagi tak mampu mendongkrak kesejahteraan
              mereka lewat menaikan upah minimum kota atau UMK 2022 secara signifikan. Dari penetapan
              UMK  2022  yang  ditandatangani  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil,  UMK  Kota  Banjar  2022
              hanya naik tipis menjadi Rp 1.852.099,52 dari tahun sebelumnya yaitu Rp.1.831.884,83.


              UMK 2022 TAK SAMPAI RP 2 JUTA, BURUH SEBUT PEMKOT BANJAR CIPTAKAN
              PERBUDAKAN

              SuaraJabar.id  -  Buruh  mengecam  Pemerintah  Kota  Banjar  yang  lagi-lagi  tak  mampu
              mendongkrak kesejahteraan mereka lewat menaikan upah minimum kota atau UMK 2022 secara
              signifikan.

              Dari penetapan UMK 2022 yang ditandatangani Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, UMK Kota
              Banjar  2022  hanya  naik  tipis  menjadi  Rp  1.852.099,52  dari  tahun  sebelumnya  yaitu
              Rp.1.831.884,83.

              Kondisi ini membuat UMK Banjar 2022 menjadi UMK terendah di Jawa Barat.
              Menanggapi hal itu Ketua Forum Solidaritas Buruh Banjar Toni Rustaman, mengaku kecewa atas
              usulan kenaikan UMK yang direkomendasikan oleh pemerintah kota Banjar kepada Gubernur
              Jawa Barat.

              Menurutnya, selama ini predikat penyandang UMK terendah se Jawa Barat yang diberikan oleh
              buruh  dengan  julukan  “The  King  Of  Slavery  Makers”  atau  raja  pencipta  perbudakan  untuk
              pemerintahan kota Banjar seolah-olah menjadi sebuah kebanggan bagi mereka.

              Bukan malah merasa malu atau tersinggung tapi malah membuat kaum buruh mempertanyakan
              keseriusan Pemkot Banjar dalam upaya mensejahterakan para buruh.



                                                           425
   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431