Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2021
P. 82

UU CIPTA KERJA BERLAKU, PENGATURAN PENGUPAHAN TETAP BERLAKU

              Pernyataan Mahkamah Konstitusi (MK), yang menyebutkan masih berlakunya UU Cipta Kerja,
              sebagaimana disampaikan Presiden beberapa waktu lalu. Maka, seluruh materi, substansi, serta
              aturan sepenuhnya tetap berlaku, tanpa ada satu pasal pun yang dibatalkan MK.

              "Atas dasar itu, berbagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja yang telah ada saat ini, termasuk
              pengaturan tentang pengupahan masih tetap berlaku," jelas Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)
              Ida melaui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, di Jakarta, Kamis (2/12/2021).

              Dikemukakannya,  peraturan  pelaksanaan  klaster  ketenagakerjaan,  yang  menjadi  mandat  UU
              Cipta  Kerja  telah  selesai  dan  diterbitkan  sebelum  putusan  MK  diumumkan.  Alhasil,  proses
              pengambilan kebijakan ketenagakerjaan saat ini, harus tunduk pada aturan itu, tidak terkecuali
              mengenai pengupahan.

              "Karenanya,  saya  kembali  minta  pada  semua  pihak  khususnya  para  Kepala  Daerah,  untuk
              mengikuti  ketentuan  pengupahan  sebagaimana  diatur  dalam  PP  36/2021.  Saya  juga
              mengingatkan,  dalam  PP  itu  tidak  hanya  mengatur  tentang  UM  saja.  Tapi,  juga  terkandung
              aturan struktur dan skala upah yang harus diimplementasikan pengusaha," tutur Menaker.

              Lebih  lanjut,  dia  menerangkan,  terkait  dengan  UM  sendiri  merupakan  instrumen  jaring
              pengaman bagi pekerja/buruh, yang tidak boleh dibayarkan upah/ gajinya di bawah nilai UM,
              yang berlaku pada satu wilayah. UM juga hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja
              maksimal 12 bulan.

              Dalam pelaksanannya, UM tingkat provinsi atau UMP ditetapkan oleh Gubernur setiap tahunnya.
              Gubernur juga dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota (UMK). Dengan catatan rata-
              rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/ kota dalam 3 tahun terakhir, lebih tinggi dari rata-rata
              pertumbuhan  ekonomi  provinsi  "Atau  nilai  pertumbuhan  ekonomi  dikurangi  inflasi
              kabupaten/kota yang bersangkutan selama 3 tahun terakhir selalu positif dan lebih tinggi dari
              provinsi," ujarnya.

              Dalam  penetapan  UMK,  lanjutnya,  Gubernur  dapat  minta  pertimbangan  Dewan  Pengupahan
              Provinsi. UMK ditetapkan setelah UMP ditetapkan dan harus lebih tinggi dari UMP. Jika syarat
              tidak terpenuhi, maka Gubernur tidak dapat menetapkan UMK.
              Formula  UMP dan  UMK pada  PP  36/2021,  ditujukan  agar  kesenjangan  upah  minimum  antar
              wilayah, baik antar Provinsi maupun antar Kabupaten/Kota tidak makin melebar. "Kita optimis
              dengan mengatasi jurang kesenjangan ini, daya saing akan terungkit, iklim investasi dan dunia
              usaha  kian  bergairah,"  ujarnya.  Akhirnya,  berdampak  pada  penciptaan  dan  perluasan
              kesempatan kerja. Ujungnya, tentu kembali pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

              Menaker  juga  menegaskan  mediator  hubungan  industrial  dan  pengawas  ketenagakerjaan
              berkomitmen, dalam mengawal pelaksanaan UM 2022 maupun penerapan struktur skala upah
              (SUSU) di perusahaan. Mediator akan membantu serta memfasilitasi penyusunan SUSU.

              Sedangkan, Pengawas harus siap melakukan monitoring dan penegakan hukum khususnya di
              bidang  pengupahan.  "Saya  telah  menginstruksikan  agar  Mediator  dan  Pengawas
              Ketenagakerjaan, siap siaga membantu dan mengawasi pelaksanaan UM 2022 serta penerapan
              SUSU," kata Menaker.

              Jika ditemukan pelanggaran, ujarnya, akan diminta para Kepala Daerah untuk ikut tegas dalam
              menindaklanjuti hasil pemeriksaan pengawas ketenagakerjaan di daerah. "Mari kita bersama-
              sama ciptakan ekosistem upah yang berkeadilan," ucapnya.***.



                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87