Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 126

"Jumlah WNA yang kerja di PLTU 3-4 itu berjumlah 78 orang. Tapi 29 orang di antaranya tidak
              memiliki izin kerja. Sisanya punya dokumen," kata Kadisnakermobduk Aceh, Iskandar Syukri,
              Selasa (16/6/2020).

              Iskandar menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Komisi I DPR Aceh di ruang Banggar
              DPR Aceh. Pertemuan dihadiri pihak imigrasi Banda Aceh, imigrasi Meulaboh, serta dari Kanwil
              Kemenkumham Aceh.

              Dalam  pertemuan,  Iskandar  menyebutkan  dirinya  sudah  menugaskan  tim  pengawas  untuk
              mengecek ke lokasi pembangunan PLTU di Nagan Raya pada 9-12 Juni lalu. Di sana ditemukan
              ada 12 perusahaan yang beroperasi dengan satu perusahaan kontrak utama.

              "Dari 12 perusahaan di sana hanya 5 perusahaan yang memberikan data awal. Lima perusahaan
              ini mempekerjakan 78 tenaga kerja asing (TKA)," jelas Iskandar.

              Menurutnya, izin kerja untuk para WNA dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Setelah
              mengantongi izin, para TKA tersebut mendapatkan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) yang
              dikeluarkan Kemenkum HAM.

              Iskandar menyebutkan, ke-29 WNA yang tidak memiliki izin kerja tersebut melanggar Perpres
              nomor 20 tahun 2018 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 10 2018.
              "29  orang  itu  tidak  memiliki  izin  kerja.  Mereka  tidak  bisa  menunjukkan  dokumen  yang  kita
              minta," jelas Iskandar.

              Ketua Komisi I DPR Aceh Muhammad Yunus, mengatakan, Disnaker Aceh menemukan sejumlah
              kejanggalan terkait keberadaan WNA di proyek pembangunan PLTU Nagan Raya. Para WNA
              tersebut sudah tidak dapat kembali ke negaranya karena lockdown akibat COVID-19.

              "Kita  mengambil  kesimpulan  walaupun  tidak  bisa  balik  ke  negara  mereka,  tolong  selama
              dokumen mereka tidak lengkap, kita Komisi I DPR Aceh dan juga semua rekan-rekan di DPRA
              mereka dipulangkan dari Aceh. Mereka kan punya agen tersendiri, makanya pulangkan ke agen
              mereka,  selama  dokumen  belum  lengkap,  itu  sikap  yang  kita  ambil,"  kata  Yunus  kepada
              wartawan.

              (agse/jbr)





























                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131