Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 84

MESKI NEW NORMAL, JADI KONSEL TETAP TOLAK RENCANA KEDATANGAN TKA
              CINA DI SULTRA

              REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR -  Di tengah pelaksanaan kehidupan New Normal saat ini,
              Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya menerima rencana kedatangan TKA Cina untuk
              bekerja di PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Morosi Kabupaten Konawe, Sultra.

              Padahal, sebelumnya di bulan April 2020, Gubernur bersama DPRD Sultra menolak rencana
              tersebut karena situasi pandemi Covid-19.

              Melihat  ini,  Jaringan  Demokrasi  Indonesia  (JaDI)  Konawe  Selatan  (Konsel)  menolak  dengan
              tegas keputusan diizinkannya kembali rencana ratusan TKA Cina tersebut masuk ke Sultra.

              "Yang perlu diketahui oleh Gubernur Sultra bahwa pemberlakukan New Normal bukan berarti
              pandemi  Covid-19  berakhir.  Bahkan  pemberlakuan  New  Normal  itu  jawaban  bahwa  virus
              tersebut masih sulit diatasi. Nah, di kondisi itu mestinya Gubernur paham dan tetap menolak
              rencana  kedatangan  TKA  Cina  tersebut.  Makanya  kami  tetap  pada  komitmen  awal  untuk
              menolak  dengan  tegas,"  ungkap  Presidium  JaDI  Konsel  Sutamin  Rembasa  melalui  rilisnya,
              Selasa (16/06/2020)  Sutamin yang juga merupakan Ketua Relawan Covid-19 DPP Lembaga
              Adat Tolaki (LAT) Sultra ini menambahkan, keputusan ini bisa kembali menambah keresahan
              masyarakat Sultra.

              "Kita masyarakat Sultra saat ini masih hidup di tengah pandemi Covid-19. Saya saja sebagai
              relawan  masih  terus  bergerak  membantu  masyarakat  terdampak  yang  masih  terlihat  wajah
              keresahan. Pemerintah jangan menambah keresahan masyarakat itu dengan mendatangkan
              TKA  Cina  di  Sultra.  Apalagi  masyarakat  tahu  bahwa  Cina  adalah  negara  yang  pertama  kali
              terkena virus ini. Jangan karena alasan ekonomi, pemerintah mengorbankan masyarakatnya,"
              tegasnya.

              "Saya kira alasan ingin kembali menggairakan aktivitas ekonomi masyarakat di tengah pandemi
              dengan mendatangkan TKA ini tidak tepat. Yang lokal dirumahkan, yang asing didatangkan. Ini
              aneh sekali. Kalau mau ingin hidupkan kembali ekonomi masyarakat Sultra, sediakan pekerjaan
              bagi masyarakat Sultra, bukan mendatangkan pekerja asing yang jumlahnya sampai ratusan
              itu," tambahnya..
































                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89