Page 334 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 334
Dirinya berharap pemerintah Indonesia meminta bantuan lembaga internasional untuk
mengeluarkan mereka sebab posisi awak kapal perikanan tersebut berada di lokasi yang sulit
dan sulit dijangkau. "Para awak kapal perikanan tersebut menginformasikan bahwa agensi kapal
Tiongkok bekerja sama dengan pihak tertentu di Somalia untuk menjaga mereka tetap terkurung
pada lokasi yang terisolasi," ujar Abdi.
Abdi menambahkan bahwa posisi saat ini makin sulit karena awak kapal perikanan tersebut telah
terisolasi dalam kurun waktu yang cukup lama dan tanpa kepastian. "Mereka dalam kondisi stres,
ketakutan, sakit, dan ditakutkan akan mengambil tindakan nekat seperti melarikan diri atau
melompat ke laut," jelas Abdi.
Para awak kapal perikanan tersebut bekerjka di lima kapal ikan Tiongkok grup Liao Dong Yu.
"Berdasarkan pemantauan citra satelit yang kami peroleh saat ini terdapat dua kapal ikan yang
berada di area 1 mil perairan Bandar Bayla. Patut diduga mereka terisolasi di kapal ini," ungkap
Abdi.
Adapun korban hilang dan meninggal dilaporkan terjadi pada kapal ikan Tiongkok bernama Liao
Dong Yu 571. "Kecelakaan kerja yang terjadi pada Jumat 9 Juli 2021 menyebabkan korban
meninggal 1 orang berinisial FM dan 1 orang hilang di laut atas inisial RS," kata Abdi.
Korban awak kapal perikanan yang telantar dan hilang sebagian besar diberangkatkan oleh PT
RCA yang saat ini sudah tidak beroperasi. Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas
serangkaian peristiwa dan kejadian yang menyebabkan korban awak kapal Indonesia yang
meninggal, hilang, dan telantar ini. "Pemerintah Indonesia perlu melakukan tindakan
penyelamatan dan pemulangan 13 orang dan 1 mayat yang saat ini berada di Somalia,"
pungkasnya. (OL-14)
333

