Page 336 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 336

Kewajiban  itu  tertuang  dalam  Keputusan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  104  Tahun  2021
              tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi Corona Virus Disease
              2019 (Covid-19).

              Dalam beleid yang ditetapkan Ida pada 13 Agustus kemarin itu, kewajiban tertuang dalam Bab
              II Huruf B angka 2 (a).

              "Dalam  hal  pekerja/buruh  dirumahkan  untuk  sementara  waktu,  maka  upaya  yang  dapat
              dilakukan  oleh  pengusaha  sebagai  berikut;  a.  Tetap  membayar  upah  yang  biasa  diterima
              pekerja/buruh," katanya seperti dikutip dari beleid tersebut.

              Namun, Ida memberikan kelonggaran bagi perusahaan yang merumahkan karyawan mereka
              untuk sementara waktu.

              Dalam aturan itu ia mengatur jika perusahaan sudah mengatur pembayaran upah bagi pekerja
              yang  dirumahkan  dalam  perjanjian  kerja  (PK),  peraturan  perusahaan  (PP),  perjanjian  kerja
              bersama (PKB), maka yang berlaku adalah tiga aturan tersebut.

              Selain itu, bagi perusahaan yang finansialnya terdampak pandemi covid-19, Ida memberikan
              kelonggaran kepada mereka untuk melakukan penyesuaian pembayaran upah kepada buruh.

              "Pengusaha dan pekerja atau buruh dapat melakukan kesepakatan penyesuaian besaran dan
              cara pembayaran upah dengan ketentuan tetap ada upah yang dibayarkan pada bulan tersebut,"
              katanya.
              Namun Ida menekankan penyesuaian upah tersebut harus dilakukan berdasarkan kesepakatan
              antara manajemen dan buruh. Ia menyebut harus ada dialog antara pekerja dengan pengusaha
              untuk menyelesaikan masalah itu.

              "Dialog tersebut dilakukan secara musyawarah dengan dilandasi kekeluargaan, transparansi, dan
              itikad baik," tulis pemerintah.

              Selain itu, kesepakatan upah harus ditulis secara formal dan memuat soal besaran upah, cara
              pembayaran  upah  yang  dapat  dilakukan  secara  sekaligus  atau  bertahap,  dan  jangka  waktu
              berlakunya kesepakatan.

              "Pengusaha menyampaikan hasil kesepakatan tertulis tersebut kepada pekerja atau buruh dan
              melaporkan  kepada  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan  pemerintah  di  bidang
              ketenagakerjaan provinsi secara daring," jelas aturan tersebut.

              Pelaporan itu dibutuhkan untuk keperluan pendataan, pembinaan, pengawasan, dan penegakan
              hukum atas kesepakatan yang dibuat antara pengusaha dengan pekerja atau buruh.

              (aud/agt)


















                                                           335
   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341