Page 362 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 362

Dalam  Kepmenaker  No.  104/2021  ini  juga  dijelaskan  mengenai  perusahaan  yang  terpaksa
              merumahkan pekerja karena dampak pandemi Covid-19. Di mana pekerja/buruh tetap berhak
              atas gaji/upah saat dirumahkan.

              Lalu perusahaan yang secara finansial tidak mampu membayar upah bagi para pekerja, maka
              pengusaha dan pekerja dapat membuat kesepakatan penyesuaian upah.

              Perhitungan iuran manfaat jaminan sosial bagi pekerja, pesangon, dan hak-hak lain bagi pekerja,
              yang dihitungkan dengan upah, maka harus mengacu kepada upah sebelum penyesuaian.

              Adapun,  ruang  lingkup  ketiga  yang  diatur  dalam  beleid  ini  adalah  pencegahan  Pemutusan
              Hubungan  Kerja  (PHK).  PHK  adalah  jalan  terakhir  dan  satu-satunya  yang  bisa  diambil  jika
              pandemi Covid-19 berdampak terhadap keberlangsungan usaha.

              "Namun, harus suatu keputusan bersama antara pengusaha dan pekerja," katanya.
              Jika PHK terpaksa dibuat karena ketidakmampuan finansial perusahaan, maka harus dibuktikan
              dengan laporan finansial perusahaan bahwa perusahan tersebut sudah tidak mampu.

              Dalam dialog bipartit dengan putusan PHK kiranya melibatkan dinas ketenagakerjaan setempat
              dan jangan lupa tetap memberikan hak-hak pekerja walaupun perusahaan itu bangkrut.



















































                                                           361
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367