Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 203
Berdasarkan surat edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang
pelaksanaan pemberian tunjangan hari saya keagamaan tahun 2021 bagi pekerja buruh di
perusahaan, THR wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.
Terkait besaran THR, pekerja yang masa kerjanya 12 bulan atau 1 tahun secara terus menerus
atau lebih mendapatkan 1 kali gaji sebulan. Sedangkan yang belum memenuhi masa kerja satu
tahun ada perhitungan tersendiri, masa kerja dibagi 12 dikali gaji satu bulan.
Kabid Hubungan Industrial (HI) Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Hendro Prayitno
menyampaikan, teknis pembayaran THR tahun ini beda dengan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu boleh dicicil tapi tahun ini tidak boleh dicicil. Sesuai dengan surat edaran dari Menteri
Ketenagakerjaan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (13/4/2021).
Lanjutnya, aturan pembayaran THR berdasarkan surat edaran dari Menteri Ketenagakerjaan
tersebut telah disampaikan kepada Apindo dan serikat pekerja.
Dia menjelaskan, dalam surat edaran itu juga terdapat mekanisme bagi perusahaan yang tidak
mampu membayar THR.
"Apabila perusahaan tidak mempu membayar harus membuktikan ketidakmampuan membayar
berdasarkan laporan keuangan internal," jelasnya.
Selain itu, guna mencari solusi terbaik dapat ditempuh melalui musyawarah antara pihak
perusahaan dan pekerja.
Hendro menuturkan, dalam surat edaran tersebut daerah juga diminta membentuk Posko
Komando Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya Keagamaan guna mewadahi laporan dari para
pekerja terkait pemenuhan kewajiban perusahaan.
Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan mengatakan, pemerintah berharap THR bagi pekerja
dibayarkan secara penuh atau tidak dicicil.
Akan tetapi semua perusahaan saat ini belum kembali ke kondisi semula sebelum adanya
pandemi Covid-19.
"Ada sih beberapa perusahaan yang sudah mulai bangkit. Ada juga yang penting jalan. Saat ini
di tengah-tengah recovery. Ketika nanti imbauannya tidak mencicil, kita serahkan ke masing-
masing perusahaan. Karena masing-masing perusahaan berbeda kondisinya," ungkapnya.
Menurutnya, kemungkinan masih ada satu atau dua perusahaan yang membayar THR dengan
sistem dicicil. Kebanyakan perusahaan di Karanganyar merupakan perusahaan tekstil bukan
makanan atau minuman.
"Yang penting kewajibannya itu ada, cuma teknisnya tergantung masing-masing perusahaan
untuk memberikan THR," terang Edy.
202