Page 206 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 206

Dia menyebutkan, dengan fakta ini perubahan waktu pembayaran THR dari H-7 ke H-1 maka
              peluang pengusaha yang terdampak Covid-19 untuk mengemplang bayar THR akan semakin
              besar,  karena  tidak  diberi  ruang  untuk  membangun  kesepakatan  membicarakan  termin
              pembayaran.

              Kalau hanya mengubah waktu pembayaran dari H-7 ke H-1 maka Poin 2, 3 dan 4 akan relatif
              percuma, mengingat akan ada kesulitan perusahaan yang terdampak Covid-19 untuk membayar
              THR  pada  H-1.  Kalaupun  poin  2  yang  memberikan  kewenangan  gubernur/walikota/bupati
              meminta  laporan  keuangan  sebagai  bukti  bahwa  perusahaan  tidak  mampu  membayar  THR,
              seharusnya  perusahaan  diberikan  batas  waktu  pembuktian  paling  lambat  H-14,  sehingga
              Pengawas Ketenagakerjaan bisa mendorong kesepakatan dengan pekerja.

              "Karena  tidak  ada  batas  waktu  paling  lambat  maka  bisa  saja  penyerahannya  diberikan  H-8
              sehingga kesepakatan akan sulit dicapai karena waktu sudah sempit, dekat dengan H-7. Dengan
              tidak  adanya  ketentuan  waktu  di  poin  2  maka  poin  4,  yaitu  manajemen  dan  pekerja  yang
              melakukan kesepakatan melaporkan hasil kesepakatan ke pemerintah H-7, akan sulit dilakukan
              juga,"  ucap  Timboel.  (SE  ini  membuat  ketidakpastian  pembayaran  THR  bagi  buruh  oleh
              perusahaan terdampak Covid semakin besar, dan menurut dia, SE ini sepertinya "jalan tengah"
              yang  diambil  Menteri  Ketenagakerjaan  yang  tidak  mau  "berkonfrontasi"  dengan  Menko
              Perekonomian yang meminta THR tidak boleh dicicil.

              "Menteri  Ketenagakerjaan  bersepakat  dengan  Menko  Perekonomian  dengan  mengorbankan
              buruh. Ini salah satu prestasi buruk Menteri Ketenagakerjaan yang gagal memberikan kepastian
              bagi pekerja untuk mendapatkan THR," pungkasnya.

              (uka).












































                                                           205
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211