Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 03 JANUARI 2020
P. 23

Title          UPAH PER JAM HANYA COCOK UNTUK PEKERJAAN TERTENTU
               Media Name     investor.id
               Pub. Date      02 Januari 2020
               Page/URL       https://investor.id/business/upah-per-jam-hanya-cocok-untuk-pekerjaan- tertentu
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive











               Pemerintah harus berhati-hati menerapkan kebijakan pengupahan dari gaji bulanan
               menjadi upah per jam. Secara umum, kebijakan upah per jam belum cocok
               diterapkan di Indonesia. Kebijakan ini hanya cocok untuk jenis pekerjaan tertentu.
               Peraturan pengupahan per jam bisa menimbulkan ketidakpastian bagi pekerja
               sehingga pekerja berpotensi menerima upah di bawah upah minimum yang
               sekarang berlaku.

               Sementara itu, jika pemerintah menerapkan kebijakan upah per jam dalam omnibus
               law, serikat pekerja siap mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. Ketua
               Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono
               menjelaskan, pelaku usaha mendukung dan menyambut baik apapun kebijakan
               pemerintah, termasuk upah per jam, selagi kebijakan tersebut merupakan solusi
               yang tepat bagi buruh, pengusaha, perekonomian, dan rakyat. Melalui skema upah
               per jam, pemerintah pasti memiliki tujuan agar produktivitas ekonomi tercapai dan
               kegiatan bisnis berjalan dengan baik.

               "Salah satu komponen utama kegiatan bisnis itu pekerja dan upah, selagi kebijakan
               pemerintah itu menjadi solusi bagi buruh, pengusaha, ekonomi, dan rakyat, tentu
               pengusaha mendukung," kata Sutrisno.

               Dihubungi secara terpisah, pengamat ekonomi dari Institute for Development of
               Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, sistem gaji atau upah
               per jam belum cocok diterapkan di Indonesia karena belum adanya jaminan
               pengangguran seperti di negara maju. Ketika pekerja diupah berdasarkan jam,
               kemudian jam kerjanya tidak cukup membiayai pengeluarannya, maka sudah
               seharusnya negara wajib hadir memberikan kesempatan kerja lainnya. Skema upah
               per jam, kata Bhima Yudhistira, bisa jadi lebih menguntungkan bagi pengusaha
               karena di kala produksi sedang turun maka beban biaya upah pekerja bisa
               berkurang atau dikurangi.

               "Nah yang akan dampak negatif itu pekerja, pekerja akan dilanda ketidakpastian
               pendapatan per bulan karena naik turunnya jam kerja ditentukan pengusaha bukan
               pekerja. Jika diterapkan secara nasional dikhawatirkan daya beli pekerja akan turun
               signifikan. Dengan upah per jam, bisa saja pekerja tetap mendapatkan tunjangan
               hari raya (THR) dan pensiunan, tapi lagi-lagi hitungannya berdasarkan jam kerja per
               tahun saat aktif dulu dikali dengan masa bakti," ungkap Bhima.





                                                       Page 22 of 59.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28