Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 03 JANUARI 2020
P. 25
Title PEKERJA MIGRAN NTT DIDUGA DISEKAP DI MALAYSIA
Media Name antaranews.com
Pub. Date 02 Januari 2020
https://www.antaranews.com/berita/1232143/pekerja-migran-ntt-diduga-di sekap-di-
Page/URL
malaysia
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengutus empat orang ke
Malaysia untuk mengecek kebenaran adanya informasi yang menyebutkan ada
beberapa pekerja migran asal NTT yang diduga disekap di negara tersebut.
"Ia saya sudah utus kepala dinas tenaga kerja dan tiga orang stafnya untuk
berangkat ke Malaysia untuk mengecek dan menyelidiki kebenaran informasi
tersebut," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi kepada Antara di Kupang, Kamis
(2/1).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan informasi yang beredar bahwa beberapa
warga NTT yang juga pekerja migran disekap di negeri jiran tersebut dan meminta
pertolongan untuk dikembalikan ke NTT. Ia menyebutkan bahwa Kadis tenaga kerja
dan sejumlah stafnya itu sudah berangkat sebelum akhir bulan Desember 2019.
Keberangkatan tersebut hanya untuk mengecek saja dan mencari tahu jika benar
disekap maka apa penyebabnya.
"Nanti kita tunggu informasi saja, saat ini masih ditelusuri oleh, kalau mereka sudah
pulang baru saya sampaikan info selanjutnya," tambah dia.
Sementara itu Dir Krimum Polda NTT Kombes Pol Yudi Sinlaeloe kepada wartawan
di Kupang juga mengatakan timnya juga mengutus satu orang timnya untuk ikut
menyelidiki kasus tersebut.
Seorang anggota yang dikirim ke Malaysia itu adalah Brigadir Kepala (Bripka) Rudy
Soik yang pada tahun 2014 lalu sempat viral karena melawan pimpinannya di Polda
berkaitan dengan kasus perdagangan orang.
"Cukup kirim Rudy Soik saja, dia yang terbaik, dan ini saatnya pembuktian dia untuk
menunjukkan bahwa dia orang yang tepat penanganan kasus ini," tambah dia.
Kasus tersebut juga kata Yudi belum dilaporkan ke Polda NTT. Maka dari itu untuk
melakukan penyelidikan pihaknya bersinergis dengan pemerintah NTT untuk
berangkat ke daerah itu.
"Itukan anggarannya besar, kita nebeng sajalah dengan Pemprov NTT. Seharusnya
ada wartawan juga yang dilibatkan untuk meliput kebenaran informasi itu," tutur
dia.Pewarta: Kornelis Kaha Editor: Nurul Hayat COPYRIGHT (c)2020 .
Page 24 of 59.