Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 22
Title PESANGON DITURUNKAN KARENA HANYA 27% PENGUSAHA YANG PATUH, KSPI: LOGIKA
TERBALIK
Media Name kontan.co.id
Pub. Date 24 Februari 2020
Page/URL https://nasional.kontan.co.id/news/pesangon-diturunkan-karena-hanya-27 -pengusaha-
yang-patuh-kspi-logika-terbalik
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengkritisi
pernyataan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang mengatakan
hanya 27% perusahaan yang mematuhi ketentuan pesangon yang ada di dalam UU
No. 13 Tahun 2003.
Atas dasar itulah, di dalam RUU Cipta Kerja (Omnibus Law), nilai pesangon akhirnya
diturunkan. Tujuannya adalah agar semakin banyak perusahaan yang membayar
pesangon.
"Hal ini adalah logika terbalik dan tidak masuk akal dari pemerintah. Bagaimana
mungkin yang salah justru harus kita turuti kemauannya?," kata Said, Senin (24/2).
Said mengatakan, Pemerintah seharusnya menegakkan aturan (law enforcement).
Bukan justru membela para pengusaha yang tidak taat aturan dengan menurunkan
nilai pesangon.
Penegakan aturan itu bisa didahului dengan pembinaan, sosialisasi, dan penyuluhan
bahwa pesangon harus dibayar. Jika masih tidak mau taat pada aturan, maka
perusahaan mesti diberikan sanksi. "Jadi solusinya bukan menurunkan nilai
pesangon," lanjut dia.
Said kemudian menganalogikan semisal nilai pesangon diturunkan seperti ide dari
Menteri Ketenagakerjaan. Jika pesangon diturunkan dan ketaatan pengusaha
membayar pesangon semakin menurun.
"Katakanlah kita ikuti alur pikiran Menaker dengan menurunkan nilai pesangon.
Bagaimana kalau nanti setelah nilai pesangon diturunkan, masih banyak perusahaan
yang melanggar dan tidak bersedia membayar pesangon lagi?. Apakah kemudian
pesangon akan dihilangkan, sehingga nilainya menjadi nol," ujar dia.
Said mengatakan, di Omnibus law, selain uang penggantian hak tidak diberikan dan
uang penghargaan masa kerja diturunkan, tidak ada lagi pengali dua untuk
pesangon dengan PHK jenis tertentu.
Page 21 of 125.