Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 45

waktu 8 jam per hari itu. Kan banyak sekarang jenis-jenis pekerjaan baru yang tidak
               sampai 8 jam.

               Banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang ingin bekerja tetapi hanya memiliki waktu
               3 jam. Banyak sekali anak-anak millenial kita ini yang tidak mau bekerja dalam satu
               tempat dan durasinya 8 jam. Ini banyak. Ini kita akomodasi dengan menghitung
               bagaimana upahnya itu ada perlindungan di dalamnya.

               Apakah aturan itu sebenarnya lebih maju dan lebih menguntungkan?

               Iya, fleksibilitas. Jadi justru karena harapannya banyak sekali anak-anak millenial,
               mereka bisa diakomodasi, dan mendapatkan perlindungan.

               Hal lain yang dianggap sangat merugikan buruh kan soal penentuan Upah
               Minimum yang hanya levelnya gubernur. Para aktivis kerap
               mencontohkan, kalau level provinsi, kadang-kadang di tingkat kabupaten
               nilai Upah Minimum-nya lebih besar. Misalnya Bekasi, Karawang, level
               provinsinya hanya Rp 2 juta. Buruh-buruh di kawasan Karawang, Bekasi
               bisa Rp 3-4 juta sekian?

               Ya oleh karena itulah banyak upah tinggi, perusahaan mengalihkan ke daerah lain.
               Kasus itu kan banyak sekali. Kenapa satu provinsi? Agar tidak terpotret satu
               kesenjangan antar-kabupaten/kota.

               Tadi ada yang berpendapat juga, tarik saja ke tingkat nasional. Tapi ada juga yang
               berpendapat sudah bagus di tingkat provinsi, agar jangan sampai terjadi gap
               antarsatu kabupaten/kota. Itu sih maksudnya.

               Yang dipersoalkan juga oleh serikat buruh tentang Tenaga Kerja Asing
               (TKA) yang seolah-olah diberikan karpet merah. Padahal sebelumnya
               hanya dibuka untuk level tertentu. Saat ini seolah-olah dia boleh masuk
               ke mana saja dalam tingkatan apa saja? Dan kemudian menyangkut
               outsourcing. Seolah-olah ini enak sekali para pengusaha sedikit-dikit hire
               outsourcing, kalau masa kerjanya sudah selesai biar tidak meningkatkan
               upah ganti lagi outsourcing yang lain. Itu pemahaman buruh. Apakah
               pemahaman itu akurat atau sama dengan pemerintah?

               Soal TKA. Ketentuan tentang jabatan dan pekerjaan TKA itu sudah diatur dalam
               Perpres dan Permenaker. Jadi hanya jabatan dan pekerjaan tertentu saja yang
               diberikan kepada TKA. Jadi tidak benar itu. Dan itu tidak diatur di sini karena sudah
               ada Perpres dan Permenakernya. Jadi tidak di atur di sini, jadi clear ya. Tetap
               mengikuti aturan yang lama, ada jenis pekerjaan tertentu saja yang diberikan
               kepada TKA.

               Saya mau menjelaskan juga untuk jabatan personalia atau HRD itu tidak diberikan
               kesempatan kepada TKA. Jadi tetap harus menggunakan pekerja Indonesia.




                                                       Page 44 of 125.
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50