Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 93

Title          LAYANAN TERPADU SATU ATAP BISA KURANGI JUMLAH PEKERJA MIGRAN NON
                              PROSEDURAL
               Media Name     suara.com
               Pub. Date      24 Februari 2020
               Page/URL       https://www.suara.com/news/2020/02/24/184356/layanan-terpadu-satu-atap -bisa-
                              kurangi-jumlah-pekerja-migran-non-prosedural
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive









               Salah satu cara mencegah dan mengurangi jumlah pekerja migran Indonesia (PMI)
               non prosedural, selain memperkuat Program Desa Migran Produktif (Desmigratif),
               juga membentuk Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA).

               LTSA juga bertujuan untuk memastikan perbaikan tata kelola, pelayanan dan
               erlindungan terhadap PMI. Upaya-upaya ini didorong secara penuh oleh
               Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

               Berdasarkan data Kemnaker, sejak 2015 hingga saat ini, LTSA yang telah dibangun
               berjumlah 42 lokasi di seluruh Indonesia. LTSA yang terintegrasi dengan Mal
               Pelayanan Publik (MPP) adalah di Kabupaten Banyumas, Banyuwangi, Kebumen,
               Batang dan LTSA Kabupaten Pamekasan. Sedangkan LTSA yang sudah terbentuk di
               Jawa Barat, antara lain LTSA Cirebon, Indramayu dan Subang.


               "LTSA adalah salah satu program perbaikan tata kelola penempatan dan
               perlindungan PMI dalam upaya pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah pusat
               dan pemda memiliki kewajiban memberikan pelayanan kepada pekerja migran
               secara cepat, murah, mudah, transparan, " kata Direktur Perlindungan dan
               Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker, Eva Trisiana, melalui
               keterangan tertulisnya di Kabupaten Cirebon, Jabar, Senin (24/2/2020).


               Sesuai UU Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
               (PPMI), masalah terkait perbaikan tata laksana migrasi, pelatihan pekerja migran
               dan perlindungan PMI menjadi tanggung jawab pemda, baik di tingkat provinsi dan
               kabupaten/kota.


               Menurut Eva, LTSA dibentuk untuk memberikan kepastian dan kemudahan dalam
               pelayanan ketenagakerjaan, khususnya pelayanan penempatan pekerja migran
               Indonesia. Menurutnya, sinergitas sangat penting untuk menghapus ego sektoral
               dalam hal pemberian pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan
               pelayanan.

               Eva menambahkan, ke depan, LTSA juga harus memiliki penyelesaian sengketa
               (dispute settlement) untuk membantu PMI yang dilanda masalah. Dispute
               settlement menjadi terobosan LTSA agar proses penyelesaian permasalahan migrasi
               dapat ditangani lebih cepat dan efektif.




                                                       Page 92 of 125.
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98