Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 79
Title INI MENYUSUN RUU CIPTA KERJA ATAU RUU CIPTA KEBINGUNGAN?
Media Name gatra.com
Pub. Date 26 Februari 2020
https://www.gatra.com/detail/news/470468/hukum/ini-menyusun-ruu-cipta- kerja-atau-
Page/URL
ruu-cipta-kebingungan
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Jakarta, Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Muchtar Pakpahan
menyebut, penyusunan draf RUU Cipta Kerja membingungkan.
Ia menjelaskan, dimulai daei Bab III, terdapat pasal-pasal yang tidak berurutan
sehingga membingungkan. Padahal, seharusnya RUU ini terdiri dari beberapa Bab
yang setiap Babnya terdiri dari beberapa pasal.
"Bab III, halaman 8, Pasal 8 sampai Pasal 18, lalu ada kutipan UU Nomor 26 tahun
2007 tentang Penataan Ruang. Lalu masuklah Pasal 1 sampai Pasal 72. Pasal 68,
halaman 37, sampai Pasal 72 halaman 41. Kemudian Pasal lanjutan, Setelah Pasal
19 halaman 42, muncul Pasal 1, dan pasal-pasal lainnya 22A, 22B, 22C, 26 A, lihat
halaman 55. Kemudian masuk ke Pasal 60, melompat ke Pasal 73 A dan 75, lihat
halaman 60," jelasnya di Jakarta, Rabu (26/2).
Bahkan, Pasal 49 merupakan pasal pemberian sanksi yang seharusnya pembahasan
terkait pemberian sanksi disebutkan di akhir. Selain itu, muatan Bab III ini juga
dinilai terlalu banyak yang mencapai 513 halaman.
Ia menyebut, di Bab lainnya juga terjadi hal serupa yang malah membingungkan.
Malahan, untuk Bab VII Riset dan Inovasi, hanya memuat satu pasal yakni Pasal
119 halaman 613. "Membingungkan kedua adalah di Bab XII, Penggunaan sanksi,
halaman 681, Pasal 167, 168, 169. Tetapi di klaster sebelumnya sudah ada sanksi,"
ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Muchtar, setiap klaster khusus di Bab III, setiap sub Bab diakhiri
peraturan pemberian sanksi. Sehingga, aturan mengenai pemberian sanksi ini malah
jadi tidak terkoneksi.
Page 78 of 151.