Page 217 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 217

Dalam surat itu, Anies menyampaikan, kenaikan UMP yang hanya Rp 37 ribu itu, masih jauh dari
              layak dan tidak memenuhi asas keadilan. Pasalnya, kebutuhan hidup buruh naik terlihat dari
              inflasi di DKI Jakarta.

              Pemprov  DKI  lalu  mengkaji  ulang  formula  UMP  2022  dengan  menggunakan  variabel  inflasi
              sebesar 1,6 persen dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen. Dari kedua
              variabel itu, maka keluar angka 5,11 persen sebagai angka ideal kenaikan UMP 2022.

              "Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
              pengusaha, bebernya.

              Menurut eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, kenaikan UMP sekaligus meningkatkan
              kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi
              geliat ekonomi dan dunia usaha.

              Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua, kata
              Anies. Anies lalu memberi gambaran pada tahun tahun sebelum pandemi. Menurut dia, rata-rata
              kenaikan UMP di DKI Jakarta selama 6 tahun terakhir adalah 8,6 persen.

              Dalam  paparannya,  Anies  juga  menyajikan  hasil  kajian  Bank  Indonesia  bahwa  proyeksi
              pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen, inflasi akan
              terkendali pada posisi 3 persen (2-4 persen). Sementara proyeksi Institute For Development of
              Economics and Finance (Indef) tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3
              persen.

              Anies  mengatakan,  keputusan  tersebut  juga  didasari  kajian  ulang  dan  pembahasan  kembali
              bersama  semua  pemangku  kepentingan  terkait  serta  dengan  semangat  keberhati-hatian  di
              tengah mulai berderapnya laju roda ekonomi di wilayah Jakarta.

              "Dengan  kenaikan  Rp  225  ribu  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari, harap Anies.

              Kaum buruh menanggapi keputusan Anies itu dengan girang. Soalnya, kenaikan tersebut sudah
              sesuai permintaan buruh.

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal memberikan acungan jempol
              atas keberanian Anies secara politik dan ekonomi dalam memutuskan kebijakan ini. Kata dia,
              adanya kenaikan upah akan berdampak pada kenaikan daya beli masyarakat.
              Mengutip data Bappenas, Said mengatakan, pada setiap 5 persen kenaikan upah maka akan
              terjadi pertumbuhan daya beli senilai Rp 180 triliun secara nasional.

              Ini justru menguntungkan pengusaha. Akan terjadi pertumbuhan daya beli, kata Said, kemarin.
              Said pun meminta, pengusaha tidak berkecil hati dengan kenaikan UMP ini. Sebab kenaikan UMP
              ini juga akan berdampak baik bagi para pemberi kerja.

              Jadi bergembiralah. Pak Anies sangat cerdas. Menghitung angka-angka berdasarkan hukum yang
              ada, keadilan dan ekonomi. Yang menikmati juga pengusaha. Tidak hanya buruh. Pengusaha
              jangan gelisah, ujarnya.

              Jubir  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI)  Nining  Elitos  juga  ikut  memberikan
              apresiasi kepada Anies. Kata dia, kepala daerah yang dipilih rakyat sudah semestinya memikirkan
              urusan rakyat. Bukan kepentingan menteri dan pengusaha.




                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222