Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2020
P. 38

tapi disimpan untuk sewaktu-waktu dipergunakan untuk membiaya masalah yang
               menimpa PMI baik di dalam maupun di luar negeri," imbuhnya.

               Hadi mengakui bahwa undang-undang memberi kebebasan kepada warganya untuk
               membentuk organisasi atau asosiasi semacam Apsataki. Hal itu termuat pada Pasal
               28 UUD 1945, hak untuk berserikat dan berkumpul juga telah dijamin dalam Pasal
               28E ayat (3) UUD 1945 dan Pasal 24 ayat (1) UU HAM.

               Selain itu, pada Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 disebutkan bahwa "Setiap orang
               berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat." Hal ini
               diperkuat dengan Pasal 24 ayat (1) UU HAM yang berbunyi bahwa "Setiap orang
               berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai."

               Karena itu, kata Hadi, pemerintah harus tegas terkait kemampuan organisasi,
               profesionalitas, sepak terjangnya selama ini para anggota Apsataki. Jangan hanya
               karena alasan kebebasan berserikat dan berkumpul ini kemudian bisa seenaknya
               membuat asosiasi yang nantinya merugikan PMI itu sendiri.

               Jadi, kata Hadi, anggota P3MI itu harus memiliki perusahaan yang terdaftar resmi di
               pemerintah, tidak melakukan biaya penempatan yang tinggi (over charging),
               terdaftar di pemerintah serta yang terpenting memiliki profesionalitas dan
               kompetensi untuk mengelola usaha PMI.

               Terkait upaya Apsataki untuk meminta MK melakukan uji materil tiga pasal dalam
               UU Nomor 18 Tahun 2017, Hadi mengatakan itu ngawur dan mencerminkan
               ketidakmampuan mereka untuk mengelola PMI. Kalau mereka mau protes harus
               sejak peraturan itu dikeluarkan dua tahun lalu dan bukannya sekarang ini ketika
               semua mayoritas P3MI sudah memenuhi kewajibannya untuk menyetor deposito
               Rp1,5 miliar kepada pemerintah.

               Selain itu, soal uji materil dana P3MI sebesar Rp5 miliar yang harus dimiliki itu
               memang sesuai dengan amanat UU Nomor 8 Tahun 2017 soal kemampuan P3MI
               untuk membiayai proses Penempatan Calon PMI. Pemerintah, lanjut Hadi, juga
               harus mendorong secepatnya P3MI agar melaksanakan isi UU secara keseluruhan
               yang mana salah satu isi UU adalah memberikan seluruh biaya penempatan gratis
               (zero cost) bagi calon PMI oleh P3MI. Di sinilah kita akan melihat mana P3MI yang
               komit dengan amanat UU dan mana yang tidak.

               "Kami minta agar Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah agar selektif dalam memilih
               asosiasi P3MI sebagai mitra kerjanya. Kami pemerintah memilih asosiasi yang
               kerjanya hanya merugikan PMI," tegas Hadi yang juga aktivis senior PMI.
               (kri)











                                                       Page 37 of 94.
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43